Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diejek Miskin dan Tinggal di Kolong Jembatan, Bocah SD Ini Tak Malu dan Tetap Semangat Bersekolah

Kompas.com - 24/08/2021, 05:30 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Dua bocah asal Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Teti Nurhayati (9) dan Putri Nurhayati (7), bisa menjadi contoh bagaimana anak-anak yang hidup dari keluarga miskin, tetap semangat untuk mengenyam pendidikan.

Teti dan dan Putri merupakan anak penambal perahu bernama Tanto Gunawan (47). Tanto berjuang menyekolahkan anak-anaknya meski serba kekurangan. 

Baca juga: Bu, Apakah Seragam Bekas Anak Ibu Bisa Dipakai untuk Anak Saya Sekolah?

Teti bercerita, dirinya beberapa kali diledek oleh temannya karena pernah tinggal di tenda pinggir laut.

Saat sekolah normal sebelum pandemi pada 2018, Teti masih kelas satu SD.

Baca juga: Kisah Mulyono, Belasan Tahun Ajari Anak-anak Baduy Membaca, Jadi Segelintir Warga Kanekes yang Kuliah

Teti bercerita pernah diejek temannya tidak punya rumah. Adapun sebelum 2018, Teti dan keluarganya memang tinggal di tenda di sekitar laut.

Kemudian pada 2018, keluarga Teti dibantu oleh komunitas relawan mendirikan rumah permanen di Desa Bayah Barat.

"Diejek enggak punya rumah, tinggal di tenda, aku diam saja," ujar Teti, saat ditemui Kompas.com di kediamannya didampingi sang ayah, Minggu (22/8/2021).

Ejekan itu, kata Teti, tidak menyurutkan niatnya untuk tetap bersekolah.

Teti juga tidak pernah mengeluh saat kaki kecilnya menyusuri jalanan di pinggir laut dan melintasi jembatan seorang diri untuk pergi ke SD Bayah.

Dia malah riang gembira pergi dan pulang sekolah seorang diri.

Teti sangat ingin bersekolah karena di sana dia bisa bertemu banyak teman serta belajar banyak hal baru.

Walaupun di sekolah dia juga jarang jajan, karena ayahnya Tanto tidak punya uang cukup selain untuk makan sehari-hari.

Saat sudah pindah ke rumah permanen, Teti juga masih diejek oleh teman sebayanya di kampung. Mereka masih mengatakan Teti tinggal di kolong jembatan.

"Tapi aku mah enggak malu, betah tinggal di sini," kata dia.

Rumah yang dibangun untuk keluarga mereka memang berada di pinggir jembatan Bayah Dua. Akses ke rumah tersebut harus melalui kolong jembatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com