Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi Penumpang, 30 Persen Pengusaha Angkutan Umum di Semarang Jual Armadanya

Kompas.com - 20/08/2021, 11:39 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pengusaha dan awak angkutan umum di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai menjual armadanya karena sepi penumpang selama pandemi Covid-19.

Ketua DPC Organda Kabupaten Semarang Hadi Mustofa mengungkapkan jumlah angkutan penumpang saat kondisi normal ada sekitar 1.000 unit.

"Dari jumlah tersebut, 30 persen di antaranya sudah dijual. Jadi yang dipegang hanya izin trayeknya," ujar Hadi saat dihubungi wartawan, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: 2 Tahun Sepi Job, Pengusaha Sound System Salatiga Jual Peralatan di Pinggir Jalan

Untuk angkutan yang beroperasi pun dilakukan sistem pembagian.

"Kalau tidak dibagi ya tidak ada penumpang, karena mobilitas saat ini terbatas. Jadi misal di satu trayek itu ada 50 angkutan, tiap hari yang jalan hanya 15 sampai 20 kendaraan saja," kata Hadi.

Selain itu, pengusaha angkutan juga merasakan dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang.

"Dulu itu setoran angkutan setiap hari sekitar Rp 120.000 sampai Rp 140.000, tapi sekarang hanya maksimal Rp 40.000. Untuk yang jenis prona juga sama saja, setoran dari kisaran Rp 250.000, sekarang hanya Rp 100.000," ungkapnya.

Menurut Hadi, penurunan jumlah penumpang dipengaruhi aturan pemerintah mengenai sekolah daring, sehingga siswa tak lagi menggunakan jasa angkutan umum.

"Selain itu juga pabrik-pabrik banyak yang melakukan PHK dan merumahkan karyawan, jadi ya penumpang semakin berkurang, kami hanya bisa pasrah," jelasnya.

Baca juga: 560 Hotel di Jabar Tutup akibat Pandemi Covid-19

Sebelum pandemi, kata Hadi, awak angkutan tidak termasuk warga miskin.

Namun, karena kondisi sekarang ini mereka termasuk jajaran masyarakat yang paling miskin.

"Kami harus menutup operasional, membayar pajak, dan kebutuhan lain. Padahal kondisi tidak memungkinkan bekerja maksimal, sehingga kami minta ada solusi dari pemerintah atas kondisi ini," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com