Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Sepi Job, Pengusaha "Sound System" Salatiga Jual Peralatan di Pinggir Jalan

Kompas.com - 03/08/2021, 17:34 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Para pengusaha sound system di Kota Salatiga, Jawa Tengah, kompak menjual peralatan karena selama dua tahun tak ada pemasukan.

Aneka peralatan yang dijual yakni, speaker, mixer, genset, dan mikrofon.

Dengan menggunakan empat mobil pikap, mereka memasang dua spanduk bertuliskan 'Dijual Alat2 Sound' di pinggir Jalan Lingkar Salatiga.

Baca juga: Terlilit Utang karena Pandemi, Sejumlah Pengusaha Malioboro Jual Toko hingga Pecat Karyawan

Seorang anggota Salatiga Sound System Community (SSC) Budi Modot mengatakan, aksi menjual peralat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Ini inisiatif saya sendiri, tapi karena ada teman-teman lain yang ingin juga menjual alatnya, jadi kita bersama-sama membuka lapak di JLS ini," jelasnya, Selasa (3/8/2021).

Budi mengungkapkan, anggota SSC ada 90 orang.

"Tapi kalau dengan yang tidak bergabung di paguyuban, ada 100 orang lebih. Semuanya terdampak Covid-19 dan PPKM ini karena ada pembatasan maka tidak mendapat order," jelasnya.

Ia bisa mendapatkan Rp 1 juta jika ada seseorang yang menyewa sound system miliknya.

"Itu dulu, sekarang tidak ada lagi job, sehingga alat-alat dijual karena kami juga memiliki kebutuhan lain," ungkapnya.

Aksi jual perlatan ini, lanjutnya, sudah berjalan selama dua hari.

"Sudah ada yang laku, empat boks speaker dijual Rp 1,2 juta dari harga seharusnya Rp 3 juta. Memang terpaksa dijual murah karena prinsipnya asal laku, menjual juga tidak mudah karena daya beli memang menurun," jelas Budi.

Baca juga: Pengusaha Restoran dan Hotel di Bandung Batal Kibarkan Bendera Putih

Dia menyatakan, sudah 20 tahun menjalankan usaha sewa sound system.

Pandemi Covid-19 ini adalah masa-masa terberat karena ada larangan dari pemerintah terkait kerumunan massa.

Dikatakan Budi, sebagian pelaku usaha sound system banyak yang beralih profesi demi mencukupi kebutuhan keluarga.

"Ada yang menjadi tukang bangunan atau mengandalkan gaji istri. Tapi banyak juga yang menjual aset karena memang keadaanya tidak baik," tegasnya.

Pengusaha sound system lainnya, Bardi meminta pemerintah pusat memperhatikan nasib para pelaku usaha sound system.

"Beri sedikit penyesuaian aturan hajatan agar kami tetap bisa berusaha dan dapat pemasukan. Karena pemasukan kami dari acara hajatan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com