Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pelaku UMKM, Masjid Jogokariyan Yogyakarta Bagikan Voucher kepada Jemaahnya

Kompas.com - 08/08/2021, 16:02 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai upaya dilakukan warga untuk menanggulangi pandemi Covid-19, baik upaya pencegahan virus atau upaya pemulihan ekonomi.

Masjid Jogokariyan yang terletak di Kota Yogyakarta contohnya, mencoba kembali menghidupkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Yogyakarta.

Pengurus masjid menggelar Pasar Rakyat Jogokariyan untuk kembali menghidupkan 60 UMKM yang masuk dalam binaannya.

Baca juga: Pesan Luhut untuk Pasien Covid-19 di Shelter Rusunawa Bener Yogyakarta

 

Namun, dalam pasar rakyat ini bukan dilakukan dengan seperti pasar rakyat biasa, pengurus masjid justru membagikan voucher setiap harinya bagi jamaah untuk berbelanja di pasar rakyat ini.

Pasar rakyat ini berisi penjual makanan seperti jajan pasar, nasi kuning, lontong sayur hingga sembako.

Mereka berjualan di sekitar Masjid Jogokariyan maupun penjual sembako yang tersebar di Kampung Jogokariyan.

Baca juga: 150 Anak di DI Yogyakarta Kehilangan Orangtuanya karena Covid-19

Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Muhammad Jazir Asp, menjelaskan voucher yang disiapkan untuk para jamaah total ada sebanyak Rp 4 juta.

Voucher itu dibagikan kepada para jamaah yang menjalankan sholat di masjid tersebut.

"Setiap hari kami sediakan voucher secara gratis dengan total nilai Rp 4 juta, voucher dengan pecahan Rp 10 ribu per lembar," kata dia, Minggu (8/8/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com