Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Lansia di Blora Enggan Divaksin Covid-19 karena Termakan Hoaks

Kompas.com - 06/08/2021, 07:36 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi selama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat.

Kendala yang dihadapi meliputi, ketersediaan vaksin yang terbatas, minimnya tingkat kesadaran masyarakat, hingga banyaknya berita bohong alias hoaks yang bermunculan.

Akibat kendala-kendala tersebut, capaian vaksinasi di Blora masih belum optimal.

"Kendalanya ketersediaan vaksin juga terbatas, kemudian kesadaran masyarakat masih kurang terutama sasaran lansia," ucap Wiraga saat memantau program vaksinasi merdeka bagi para pelajar di SMAN 1 Tunjungan, Blora, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Banyak Warga Termakan Hoaks, Keterisian Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Wonogiri Minim

Banyaknya berita bohong tersebut tampaknya membuat masyarakat khawatir dan resah untuk melakukan vaksinasi.

"Jadi masih ada muncul hoaks-hoaks yang menyebutkan bahwa rata-rata lansia setelah divaksin meninggal dunia, itu tidak betul, itu hoaks," katanya.

"Kami sudah berupaya memberikan edukasi kepada mereka, bahwa setelah divaksin insya Allah tidak apa-apa," imbuhnya.

Wiraga menyebut, banyaknya masyarakat meninggal dunia akibat Covid-19 karena belum melakukan vaksinasi.

"Hal ini juga dibuktikan dengan jumlah kematian yang ada di Blora sebagian besar adalah lansia yang tidak divaksin," terangnya.

Baca juga: Angka Kematian Turun, Bupati Blora Bubarkan Relawan Pemulasaraan Jenazah

Sementara terkait dengan pelaksanaan vaksinasi di sekolahan, Wiraga menyebut para pelajar merupakan kelompok rentan yang dapat terpapar virus Corona.

"Kami menentukan kelompok pelajar dikarenakan kelompok pelajar ini salah satu yang rentan," jelasnya.

Selain untuk menekan penyebaran virus corona bagi para pelajar, serbuan vaksinasi bagi kelompok tersebut bertujuan agar pembelajaran tatap muka dapat segera dilakukan.

"Karena ke depan kita berharap vaksin ini mereka bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka, kalau mereka sudah vaksin untuk terkonfirmasi positif sangat kecil," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com