CIANJUR, KOMPAS.com – Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun ajaran baru 2021 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terancam batal digelar.
Bupati Cianjur Herman Suherman tak ingin ambil resiko menyusul kasus Covid-19 yang melonjak drastis dalam beberapa pekan terakhir.
Herman menegaskan, PTM ditunda dan sistem pembelajaran kembali daring.
“Sepertinya belum bisa diizinkan karena hasil temuan anak-anak sekarang yang paling banyak, rentan (terpapar corona),” kata Herman kepada Kompas.com di Pendopo, Senin (28/6/2021).
Baca juga: 3.198 Anak di Jatim Terinfeksi Covid-19, 26 di Antaranya Meninggal
Herman mengatakan, pembelajaran sistem daring akan diberlakukan di semua wilayah kecamatan.
“Cianjur saat ini zona oranye, bahkan ada lima desa yang zona merah. Kasus Covid-19 melonjak drastis, kita tidak mau ambil resiko,” ujar Herman.
Baca juga: Petugas Kubur 100 Jenazah Pasien Covid-19 dalam 2 Pekan, Kebanyakan Lansia, Ibu Hamil dan Anak-anak
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan, jumlah kasus Covid-19 melonjak signifikan dalam sepekan terakhir hingga Senin (28/6/2021).
Dikatakan Yusman, jumlahnya mencapai 667 kasus baru.
“Persentasenya naik 200 persen dari pekan sebelumnya yang tercatat 400 kasus,” kata Yusman kepada Kompas.com di Pendopo Cianjur, Senin.
Baca juga: Waspada, RS di Cianjur Overload Tangani Lonjakan Kasus Covid-19
Menurut Yusman, sepekan terakhir ini merupakan puncak angka kasus Covid-19 di Cianjur.
“Apakah di periode pekan berikutnya masih ada puncaknya lagi atau turun? Nah, ini kita belum tahu," ujar dia.
Yusman mengatakan, lonjakan kasus ini berimbas dengan tingkat keterisian ruang isolasi di sejumlah rumah sakit yang sudah melebihi batas maksimal.
Bahkan, beberapa rumah sakit memutuskan menambah kapasitas tempat tidur.
“Termasuk tingkat keterisian di Pusat Isolasi Bumi Ciherang yang saat ini sudah mencapai 85 persen sehingga perlu dibuka lagi tempat isolasi penunjang di Ciloto,” kata Yusman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.