MATARAM, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah, meminta masyarakat untuk tidak mudik Lebaran menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Zul menuturkan, hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19, seperti yang terjadi di India dan beberapa negara lain di dunia.
Terkait hal ini, Pemprov NTB akan menutup jalur penyeberangan orang di Pelabuhan Khayangan dan Poto Tano.
Penyeberangan di pelabuhan yang menghubungkan antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa itu mulai ditutup tanggal 8 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021.
"Kalaupun harus mudik karena sesuatu hal yang tidak bisa dihindari maka Pelabuhan Kayangan-Tano akan dibuka sampai dengan tanggal 8 Mei jam 00.00 Wita," kata Zul dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Saat Putu Aribawa Tertunduk Minta Maaf karena Mengumpat Pengunjung Mal yang Pakai Masker...
Penutupan penyeberangan baru akan diberlakukan pada tanggal 8 Mei karena sebelumnya Pemprov NTB memperbolehkan mudik lokal.
"Diberikan kesempatan sampai dengan tanggal 8 Mei bukan tanggal 6 Mei, karena sebelumnya mudik diperbolehkan selama di dalam provinsi," kata Zul.
Keputusan terbaru terkait larangan mudik tersebut berdasarkan atas pertimbangan instruksi pemerintah pusat dan kondisi terkini penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Zul mengatakan, larangan mudik ini memang berat bagi masyarakat yang masih lekat dengan budaya silaturahmi dan budaya mudik Lebaran.
Namun, melihat perkembangan penyebaran virus Covid-19 terkini yang semakin membahayakan, Zul meminta masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah.
"Melihat perkembangan penyebaran covid terkini yang semakin membahayakan, maka tidak ada pilihan lain kecuali menutup penyeberangan sebagaimana dianjurkan oleh pemerintah pusat yang dimulai dari tanggal 8 Mei sampai tanggal 17 Mei," kata Zul.