TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com - Sebanyak 12 pekerja di proyek PLTA Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, tertimbun longsor.
Hingga Sabtu (1/5/2021), baru 3 orang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Tim Basarnas diturunkan untuk menambah kekuatan dalam proses evakuasi korban.
"Jumlah tim Basarnas yang bergabung sekarang sudah ada 21 personel," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan Hotmatua Rambe, seperti dikutip dari Antara, Sabtu.
Baca juga: Pencarian Korban Longsor PLTA Batang Toru Memasuki Hari Kedua, Anjing Pelacak Dikerahkan
Rinciannya, tim Basarnas dari Medan 10 orang; dari Toba 7 orang; dan dari Sibolga 4 orang.
Kehadiran Basarnas menambah kekuatan tim dari unsur TNI (25 orang), Polri (25 orang), BPBD (10 orang), dan petugas kecamatan (10 orang).
Pencarian juga dibantu pengawas perusahaan PT NSHE selaku pelaksana PLTA Batang Toru yang berkapasitas 510 MW.
"Hari pertama pencarian hingga dihentikan pencarian, tim gabungan baru berhasil mengevakuasi 3 orang korban," kata Hotmatua.
Baca juga: Longsor di Area PLTA Batang Toru, PT NSHE: Awalnya Banjir Lumpur
Firman Taufik selaku Communication and External Affair Director PT NSHE menyampaikan bahwa dua karyawan Synohidro yang hilang akibat tergulung tanah longsor di Wek I Kecamatan Batang Toru bernama Long Quan (WNA) dan Dolan Sitompul (warga lokal) juga belum berhasil ditemukan.
Diduga sebanyak 12 warga dan pekerja PLTA Batang Toru tertimbun tanah longsor.
Hingga saat ini baru 3 korban yang ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi sebagian tubuh rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.