Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Area PLTA Batang Toru, PT NSHE: Awalnya Banjir Lumpur

Kompas.com - 01/05/2021, 10:31 WIB
Oryza Pasaribu,
Khairina

Tim Redaksi

TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com- PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE) mengaku bertanggung jawab atas malapetaka longsor yang terjadi di areal proyek pembangunan PLTA yang sedang dikerjakan pihaknya.

Direktur Komunikasi dan Hubungan Luar (Communication and External Affair) PT NSHE, Firman Taufick mengatakan, tanah longsor terjadi di lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Kamis (29/4/2021) sekitar pukul 18.20 WIB.

Tanah longsor disebabkan hujan deras yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB.

Firman Taufick menjelaskan kronologi kejadian bencana yang merenggut nyawa sejumlah korban yang jumlahnya belum dapat dipastikan tersebut.

Awalnya, sekitar pukul 18.10 WIB, tiga karyawan PT Sinhydo yakni subkontraktor PT NSHE yaitu Dolan Sitompul (pekerja lokal) serta dua tenaga kerja asing (TKA) Long Quan dan Xie mendatangi lokasi kejadian dengan mengendarai satu unit mobil double cabin.

Baca juga: Jasad yang Ditemukan di Lokasi Longsor Proyek PLTA Batang Toru Teridentifikasi Wanita dan 2 Anak

Mereka mengecek dan mendokumentasikan terjadinya banjir lumpur setinggi 50 sentimeter yang terjadi pada pukul 16.30 wib, di Jalan R17 K4+100 Bridge 6, akibat hujan deras yang mengguyur lokasi sejak siang hari.

"Pihak Sinohydro mencurigai banjir lumpur di lokasi akan menyebabkan longsor sehingga mereka perlu mengecek agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya," ujar Firman Taufick lewat pesan resmi tertulisnya, yang diterima Kompas.com, Jumat (30/4/2021).

Setelah melakukan pengecekan dan mengambil dokumentasi, sekitar pukul 18.20 WIB, tiba-tiba terjadi longsor dan langsung mengenai mereka.

"Namun Xie (TKA) yang sempat melihat adanya longsoran berhasil meloncat keluar dari dalam mobil dan lari menyelamatkan diri.  Sementara rekannya, Long Quan dan Dolan Sitompul terbawa dan tertimpa longsor tersebut," kata Firman.

Tidak hanya pekerja, longsoran tanah itu terus meluncur dan menghantam sebuah warung kopi milik Anius Waruwu, warga sekitar yang diduga dihuni sejumlah orang.

"Lokasi kejadian dan lokasi warung kopi yang terkena longsor saat ini sudah diamankan oleh pihak aparat, agar tidak ada yang mendekat, karena dikhawatirkan masih akan terjadi longsor," ujar Firman.

Baca juga: Longsor PLTA Batang Toru Tapanuli Selatan, Ditemukan 3 Jasad dan Potongan Tubuh

Firman mengatakan, pihaknya telah  melaporkan kejadian itu ke Pemkab Tapanuli Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Selatan dan berkoordinasi dengan pihak aparat Polri, TNI setempat.

"Proses evakuasi libatkan puluhan orang; TNI 25 orang, Polri 25 orang, BPPD 10 orang, unsur kecamatan 10 orang, ditambah personel pengamanan dari PT NSHE," ujar Firman.

Firman menyampaikan, pihaknya berharap dan berdoa, agar upaya pencarian korban dapat berjalan dengan lancar dan perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin.

Juga akan bertanggungjawab sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.

"Kami juga menyampaikan rasa duka kami kepada keluarga korban dan berharap dapat bersabar menunggu hasil pencarian yang saat ini tengah dilakukan," kata Firman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com