Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Supriyanto Memulai Bisnis Minuman Kekinian, Baru Setahun Omzetnya Rp 60 Juta Per Bulan (3)

Kompas.com - 14/03/2021, 12:30 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Supriyanto mengakui pandemi ini banyak pelaku usaha yang kesusahan untuk mengelola bisnisnya.

Sebab, daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi dituding salah satu penyebabnya.

Namun, warga Desa Geneng, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora yang baru berusia 30 tahun ini sukses menghadapi pandemi yang merontokkan perekonomian dengan berjualan minuman kekinian "Segara" di pinggir jalan.

Bisnis minuman kekinian yang baru dijalankannya sekitar satu tahun ini telah meraup omzet sekitar Rp 60 juta per bulan.

Baca sebelumnya: Berkat Promo Start From Rp 5.000, Bisnis Minuman Pemuda Ini Raup Omzet Rp 60 Juta Per Bulan (1)

Tidak ada usaha yang sia-sia...

"Sebenarnya tidak ada usaha yang sia-sia sih, jadi bagi teman-teman yang melakukan usaha, meskipun kondisi saat ini belum bersahabat, lakukan saja," kata Supriyanto yang belajar meracik minuman secara otodidak, dari YouTube dan diskusi dengan beberapa temannya tersebut.

"Dan jangan lupa untuk terus mengenali produk kita, lalu juga berikan nilai tambah terhadap usaha kita, jadi kita memberikan nilai lebih dari apa yang mereka bayarkan untuk kita," ujar pebisnis yang kini memiliki 125 mitra yang tersebar di Pulau Jawa hingga Kalimantan ini.

Baca juga: Tips Usaha Minuman Kekinian, Harga Mulai Rp 5.000, Omzet Per Bulan Bisa Rp 60 Juta (2)

Jika ingin sukses berbisnis, harus bisa atasi komplain pembeli

Nilai lebih yang dimaksud olehnya yakni pelayanan dan keramahan bagi calon pembeli.

Selain itu, pemilik usaha ataupun karyawannya harus bisa mengatasi komplain dari para pembeli.

"Salah satunya yang kita tekankan itu pelayanan keramahan bagaimana melayani customer dan komplain, karena kalau kita lahir di desa itu kan banyak sekali keragaman. Nah disitu kita ajarkan bagaimana cara menghandle komplain, sehingga mereka masih merasa dihargai," ucapnya.

Baca juga: Industri Olahan Cokelat Nglanggeran Gunungkidul, Mulai Bangkit di Tengah Pandemi

Harapan untuk Pemerintah: bantulah UMKM, permudah perizinan dan modal usaha

Ia tak memungkiri para pemuda pasti mempunyai ide yang brilian untuk berbisnis. Sehingga pemerintah harus dapat memfasilitasi mereka agar tetap mampu merealisasikan ide tersebut.

"Seharusnya pemerintah bisa membantu memberi masukan, misalnya pengurusan perizinan, cara mendaftarkan merek, karena saya yakin di Blora teman-teman yang sudah punya nama bagus, tapi enggak mendaftarkan branding-nya. Harapannya nanti pemerintah mengadakan suatu bimbingan kepada seluruh pemuda-pemuda yang mulai usaha untuk membranding produknya," katanya.

Selain itu, pemerintah juga sebaiknya memberikan modal bagi para perintis yang sedang mengembangkan usahanya.

"Banyak pemuda yang mulai berbisnis, tapi terkendala modal. Mungkin pemerintah bisa memberikan realisasi permodalan di awal dibantu, nanti bisa dicicil dan sebagainya. Dan didukung pelatihan dari teman-teman yang sudah kompeten," pungkasnya. 

(SELESAI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com