Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Covid-19, Ini Catatan Ridwan Kamil

Kompas.com - 02/03/2021, 19:30 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memiliki sejumlah catatan pada momentum setahun sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.

Pria yang akrab disapa Emil itu mencatat, orang pertama yang terpapar Covid-19 di Indonesia merupakan warga Kota Depok, Jawa Barat. Namun, ia meyakini Covid-19 di Indonesia sudah hadir sebelum 2 Maret 2020 mengacu pada kondisi global saat itu.

"Kami menduga Covid sudah masuk lebih dulu dibandingkan tanggal 2 Maret itu. Maka kita refleksi Jabar pada 12 Februari sudah rapat duluan sebulan sebelumnya karena membaca fenomena global sehingga kita menyiagasatukan Jabar," kata Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Setahun Pandemi, Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor Diklaim Turun, Bupati Ade Yasin Beri Penghargaan ke Kades

Sempat dianggap berlebihan saat umumkan Jabar Siaga 1

Sebulan sebelum kasus pertama diumumkan, Emil sudah lebih dulu mengumumkan siaga I untuk Jawa Barat. Namun, ketika itu keputusannya dianggap sejumlah pihak terlalu berlebihan.

"Statment siaga I itu sempat tidak disukai karena saat itu banyak yang tidak paham, padahal maksud saya infrastruktur harus siap," ucapnya.

Emil menuturkan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pandemi tersebut. Salah satunya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dinilai lebih efektif daripada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Evaluasi di Jabar ternyata PPKM ini lebih berhasil dari PSBB. Karena PSBB itu opsional siapa yang mau nanti disetujui (pusat). Makanya ada yang pakai ada yang tidak jadi tidak komprehensif. Kalau PPKM, khususnya Jawa Bali suka tidak suka semua daerah melakukan maka sekarang trennya sudah turun. Kasus aktif masih ada tapi tren kami turun," paparnya.

Baca juga: Setahun Pandemi di Indonesia, Ini Cerita di Balik Orang-orang yang Sembuh dari Covid-19

Catatan soal data yang tumpang tindih...

Lalu, kata Emil, banyak masalah yang masih perlu mendapat perhatian besar. Seperti data kasus harian yang masih tumpang tindih.

"Problem kami adalah kasusnya datang masih belum clear, karena itu bukan wilayah kami, kami berharap yang diumumkan itu kasus baru. Karena orang sembuh masih diumumkan juga oleh pengumuman harian," kata Emil.

Ia menjelaskan, proses vaksinasi akan menjadi kunci penanganan Covid-19. Ia juga mencatat soal pentingnya kepemimpinan dimasa pandemi.

"Vaksinasi menjadi kunci di 2021 karena gak ada lagi, kita mau beres pakai apa kalau gak pakai vaksin. Dan sejarah membuktian semua pandemi di dunia beres oleh vaksin. Mudah-mudahan dengan kehadiran vaksinasi yang sukses bisa memulihkan pandemi dan ekonomi," jelasnya. 

Baca juga: Setahun Covid-19, Ridwan Kamil Minta Maaf Sekaligus Berterima Kasih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Regional
Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Regional
Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Regional
Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Regional
Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Regional
Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Regional
Buruh Semarang Mengeluh 'Terlindas' Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Buruh Semarang Mengeluh "Terlindas" Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Regional
Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Regional
KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

Regional
Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi 'Online'

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi "Online"

Regional
Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com