Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pembunuh Satu Keluarga Seniman di Rembang

Kompas.com - 11/02/2021, 13:14 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Teka-teki pelaku pembunuhan satu keluarga seniman di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Polisi menangkap pelaku di kediamannya di Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Rembang. 

"Pembunuhan dilakukan oleh seorang atas nama Sumani, tersangka tunggal," ucap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Seniman yang Dibunuh Bersama Keluarganya merupakan Pencipta Lagu Rembang Indah


Luthfi menambahkan, pihaknya belum mengetahui motif pelaku membunuh satu keluarga ini.

"Tersangka belum bisa dimintai keterangan dikarenakan sakit," katanya.

Sejauh ini pihaknya telah memeriksa sebanyak 16 orang saksi dalam kasus tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel, sebuah sabit, gelang perak, jarum emas, cincin emas, anting, buku rekening, hingga sepeda motor.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak empat orang dalam satu keluarga ditemukan tewas di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Kamis (4/2/2021).

Mereka adalah, seniman Anom Subekti, istrinya Tri Purwati, anaknya Alfitri Saidatina, dan cucunya Galuh Lintang.

Baca juga: Pembunuh Seniman di Rembang beserta Istri, Anak, dan Cucu Diduga Lebih dari 1 Orang

Anom Subekti merupakan pencipta lagu "Rembang Indah".

Lagu tersebut sempat populer pada masanya, sekitar tahun 90-an.

"Pak Bekti (pencipta lagu) Rembang Indah. Populer pas jaman radio RSPD Rembang," ucap rekan Anom Subekti, dalang Sigid Ariyanto saat dihubungi wartawan, Jumat (5/2/2021).

Selain seorang pencipta lagu, Anom Subekti juga merupakan seorang yang bergelut di dunia kesenian daerah.

"Dia itu ketoke (sepertinya) hanya jual beli gamelan, yang jelas awalnya menyewakan gamelan. (Profesi dalang) arang-arang (jarang-jarang). Dia kan kan penasehat di Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Rembang," katanya.

Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan, keempat korban yang tewas tersebut diduga dibunuh pada dini hari saat semuanya sedang tertidur pulas.

"Posisi semuanya ada di tempat tidur tapi di kamar yang berbeda. Jadi satu di tempat tidur di kamar yang berbeda, kemudian jenazah yang lainnya di tempat tidur yang sama," kata Rongre di lokasi kejadian, Kamis.

Dikatakan Rongre, keempat korban diduga tewas karena dianiaya.

"Dari hasil olah TKP menunjukkan keempat korban ini dianiaya, terbukti dengan adanya lebam di tubuh korban yaitu di kepala, dan keempat korban ini hampir sama lebamnya di kepala, mengeluarkan darah dari hidung dan mulut," ungkap Rongre kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com