Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Pak Ganjar Tidak Pernah Bersyukur", Penerbit Minta Maaf, Ganjar Pranowo: Saya Biasa Saja

Kompas.com - 10/02/2021, 20:35 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Viralnya soal di buku pelajaran yang menyebut "Pak Ganjar tidak pernah bersyukur" berujung diprotes kelompok masyarakat.

Belakangan diketahui, pihak penerbit yakni PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri mengirimkan surat secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Pihak penerbit mengaku khilaf dan meminta maaf kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta berjanji akan memperbaiki.

"Iya, saya dikabari tadi, tapi saya belum baca suratnya. Informasinya minta maaf begitu. Tapi saya belum baca," kata Ganjar dalam keterangannya, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: PPKM Skala Mikro, Ganjar Minta Setiap Desa Punya Tempat Isolasi Mandiri Terpusat

Ganjar tidak memperpanjang persoalan tersebut, sebab interpretasi terkait nama Ganjar bisa bermacam-macam.

"Saya sih biasa saja, wong aku yo sampai hari ini belum tahu klarifikasi langsung dari mereka. Dan Ganjar itu juga intepretasinya bisa macam-macam kan," ujarnya.

Ganjar berharap tidak ada niat buruk dari penerbit dari kasus yang viral tersebut.

Ganjar juga meminta semua masyarakat bisa saling menjaga satu sama lain.

"Ya mudah-mudahan tidak ada niat buruk, agar semuanya bisa saling menjaga. Gitu aja. Kalau saya sih biasa saja," ungkapnya.

Baca juga: Viral Soal Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur di Buku, Ganjar Pranowo: Mungkin Kritikan Buat Saya

Sebelumnya, foto soal itu menjadi ramai diperbincangkan oleh warganet di Twitter karena menghubungkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Mengetahui hal tersebut, Ganjar mengaku sempat kaget saat diberitahu beredarnya foto soal yang menyebut nama Ganjar.

Ganjar pun menganggap soal itu sebagai kritikan bagi orang bernama Ganjar agar rajin ibadah.

"Mungkin kritikan buat saya. Salat harus kencang, kalau Idul Adha harus sembelih sapi. Mungkin penulisnya memberi kritik untuk yang namanya Ganjar, tapi kan Ganjarnya banyak," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com