Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Pandeglang Melonjak, Mayoritas Pasien OTG Tolak Diisolasi

Kompas.com - 06/01/2021, 20:03 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Kabupaten Pandeglang mencatatkan rekor penambahan kasus positif Covid-19 perhari yang mencapai 162 orang pada Selasa (5/1/2021).

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Pandeglang, Achmad Sulaeman, mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan oleh masifnya tes swab yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 Pandeglang hingga ke tingkat kecamatan.

Sejak Desember 2020, kata Sulaeman, ada lonjakan kasus positif Covid-19 di Pandeglang. Hingga saat ini, total kasus mencapai 1.047 dimana 601 di antaranya berstatus positif aktif.

Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 dari Hajatan di Kabupaten Pandeglang

Sayangnya, kata Sulaeman, kesadaran soal Covid-19 di Pandeglang masih rendah, sehingga banyak pasien positif tanpa gejala atau OTG yang enggan diisolasi di rumah singgah.

"Diisolasi tidak mau, alasannya di rumah buka warung dan lain-lain, padahal kita punya Wisam PKPRI kapasitas 130 tempat tidur, tapi sekarang cuma terisi 9," kata Sulaeman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (6/1/2020).

Sulaeman mengatakan, hal tersebut jadi tantangan pihaknya untuk terus melakukan edukasi dan pengawasan ekstra bagi yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Satu Keluarga Setahun Tinggal di Tenda Terpal di Pandeglang, Ini Penjelasan Pemerintah

Puskesmas kelimpungan

Jika pengawasan lengah, kata dia, bisa memicu timbulnya klaster keluarga.

"Imbasnya sekarang puskesmas kelimpungan, repotnya luar biasa, petugas puskesmas mengawasi, sambil melayani pasien yang lain, akhirnya malah terpapar juga," kata Sulaeman.

Saat ini, kata Sulaeman, banyak tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas yang terpapar Covid-19 sehingga menyebabkan puskesmas harus ditutup.

Total hingga saat ini ada 7 puskesmas yang pernah ditutup gara-gara ada nakes yang terpapar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com