BANYUMAS, KOMPAS.com - Banjir akibat luapan Sungai Serayu di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merupakan peristiwa pertama dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Kepala Desa Sokawera, Kecamatan Somagede, Karman mengungkapkan, banjir serupa pernah menggenangi wilayah desanya yang berada di tepi Sungai Serayu ini pada tahun 2000 lalu.
"Kejadian banjir dulu pernah terjadi sekitar tahun 2000, kejadiannya seperti ini. Penyebabnya sama, yaitu akibat meluapnya Sungai Serayu," ungkap Karman saat ditemui di lokasi terdampak banjir, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Sungai Serayu Meluap, Jalan Provinsi di Banyumas Lumpuh
Karman menceritakan, air luapan Sungai Serayu mulai masuk ke permukiman warga di wilayah Dusun II atau Grumbul Bonjok sekitar pukul 04.00 WIB.
"Kejadiannya tadi pagi, air langsung masuk ke permukiman warga. Sebetulnya air yang arusnya deras dari arah sebelah timur sana, dari Sungai Serayu," jelas Karman.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Titik Puji Astuti mengaku, tidak menduga Sungai Serayu akan meluap dan menggenangi permukiman warga.
"Ini yang Sungai Serayu yang tidak kami duga awalnya. Kejadian terakhir menurut informasi dari warga sekitar 20 tahun lalu," kata Titik.
Sementara itu, akibat peristiwa tersebut ratusan warga Desa Sokawera harus diungsikan ke balai desa dan rumah-rumah warga.
Baca juga: Sungai Serayu Meluap, 1.000-an Rumah di Banyumas Terendam Banjir
Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan warga terdampak banjir di Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas juga mengungsi di masjid At Taqwa desa setempat.
Diberitakan sebelumnya, lebih dari 1.000 rumah di Kabupaten Banyumas, terendam banjir akibat luapan Sungai Serayu, Kamis (3/12/2020) dini hari.
Rumah yang terdampak tersebar di Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Somagede dan Rawalo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.