Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Desa di Buton Keracunan Diduga karena Santap Makanan Pesta Pernikahan

Kompas.com - 30/11/2020, 20:49 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Puluhan warga Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan pesta pernikahan, Minggu (29/11/2020). 

Akibatnya puluhan warga mengalami pusing, mual dan muntah sejak Minggu malam sehingga harus dilarikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton. 

“Anak saya sakit pusing, muntah dan buang air besar usai makan di pesta. Sejak tadi malam sudah mulai terjadi sehingga dibawa kesini (rumah sakit),” kata orangtua korban, Nurmina saaat ditemui di RSUD Kabupaten Buton, Senin (30/11/2020). 

Baca juga: Keracunan Massal di Timor Tengah Selatan, 180 Anak Dirawat di Puskesmas dan Kantor Desa

Nurmina mengatakan, kedua anaknya mengalami gejala yang sama sehingga harus menjalani perawatan di unit gawat darurat (UGD) RSUD Kabupaten Buton. 

Dari pantauan, terlihat para tenaga medis mengalami kewalahan, betapa tidak, puluhan pasien membeludak di dalam UGD, sehingga sebagian pasien menjalani perawatan selain dalam ruangan juga di lorong lantai UGD. 

Bukan itu saja, beberapa pasien juga harus menjalani perawatan di dalam tenda, luar ruangan  UGD RSUD. 

Saat ditanya, puluhan pasien mengatakan mengalami gejala yang sama yakni pusing, mual, muntah dan sering buang besar usai menyantap makanan di pesta pernikahan. 

Sebagian warga, selain dirawat di Puskesmas Wolowa juga dirawat di RSUD Kabupaten Buton. 

Baca juga: 2 Anak Keracunan Setelah Santap Kerupuk Kulit Ikan Buntal, Satu di Antaranya Meninggal

Sementara itu, Dayat, dokter jaga di UGD RSUD Kabupaten Buton, mengatakan, pasien mulai berdatangan ke rumah sakit sejak Senin pagi. 

“Rata-rata semua yang masuk itu mempunyai gejala yang sama yakni muntah, mual, dan sakit perut. Sekarang yang kita tahu ada 23 orang dirawat dan semua dalam kondisi stabil,” ujar Dayat. 

 Ia menambahkan, saat ini tim medis  masih melakukan perawatan dengan penambahan cairan dalam tubuh pasien. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com