Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

150 Hektar Sawah di Tegalbuleud Sukabumi 4 Hari Terendam Banjir, Petani Rugi Rp 600 Juta

Kompas.com - 19/11/2020, 11:28 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sekitar 150 hektar sawah terendam luapan air Sungai Ciparanje di Blok Denuh. Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi, Jawa Barat.

Peristiwa ini sudah berlangsung selama empat hari sejak hujan mengguyur dua hari berturut-turut, Sabtu (14/11/2020) - Minggu (15/11/2020).

"Ini banjir rutin. Hampir setiap hujan deras dan lama pasti banjir," ungkap Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Tegalbuleud, Dedy Rukmana saat dikonfirmasi Kompas.com Rabu(18/11/2020) malam.

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Tegalbuleud Sukabumi

Menurut dia lahan persawahan yang terendam lokasinya terletak di sepanjang bantaran Sungai Ciparanje. Namun bila hujan kembali turun dengan intensitas deras dan lama bisa merendam permukiman.

"Jika hujan lagi malam ini kemungkinan air akan merendam pemukiman," ujar Dedy.

"Alhamdulillah malam ini tidak turun hujan. Kalau malam dua hari sebelumnya sempat hujan," sambung dia.

Dedy menuturkan ketinggian air yang merendam persawahan sangat bervariasi. Bahkan ada juga yang bisa mencapai dua meter.

''Saat ini sawah baru ditanami padi, paling sekitar satu hingga dua minggu,'' tutur Dedy.

Baca juga: Pemkab Sukabumi Rekomendasikan Kenaikan UMK 2021, Berapa Nilainya?

Kerugian ditaksir Rp 600 juta

Camat Tegalbuleud Antono menjelaskan banjir yang merendam lahan persawahan saat ini dampak dari curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari. Selain itu adanya pendangkalan Sungai Ciparanje.

''Sungai Ciparanje ini sungai kecil yang melewati tengah persawahan, tetapi saluran pembuangannya dangkal,'' jelas Antono saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Rabu malam.

''Ini juga dipengaruhi ujung Sungai Ciparanje atau muaranya lebih rendah dari Sungai Cibuni,'' sambung mantan Camat Nyalindung itu.

Antono menuturkan areal persawahan yang terendam banjir ini mencapai luas sekitar 150 hektar. Selain itu ada sejumlah rumah di pinggir sawah sempat terendam namun selewat.

''Sawah yang terendam baru ditanami. Kalau rata-rata per hektar biaya tanam empat juta rupiah berarti kerugian ditaksir mencapai Rp 600 juta,'' tutur dia.

Baca juga: Sidang Perdana Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber, Pelaku Didakwa dengan 6 Pasal Berlapis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com