Salin Artikel

150 Hektar Sawah di Tegalbuleud Sukabumi 4 Hari Terendam Banjir, Petani Rugi Rp 600 Juta

Peristiwa ini sudah berlangsung selama empat hari sejak hujan mengguyur dua hari berturut-turut, Sabtu (14/11/2020) - Minggu (15/11/2020).

"Ini banjir rutin. Hampir setiap hujan deras dan lama pasti banjir," ungkap Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Tegalbuleud, Dedy Rukmana saat dikonfirmasi Kompas.com Rabu(18/11/2020) malam.

Menurut dia lahan persawahan yang terendam lokasinya terletak di sepanjang bantaran Sungai Ciparanje. Namun bila hujan kembali turun dengan intensitas deras dan lama bisa merendam permukiman.

"Jika hujan lagi malam ini kemungkinan air akan merendam pemukiman," ujar Dedy.

"Alhamdulillah malam ini tidak turun hujan. Kalau malam dua hari sebelumnya sempat hujan," sambung dia.

Dedy menuturkan ketinggian air yang merendam persawahan sangat bervariasi. Bahkan ada juga yang bisa mencapai dua meter.

''Saat ini sawah baru ditanami padi, paling sekitar satu hingga dua minggu,'' tutur Dedy.

Kerugian ditaksir Rp 600 juta

Camat Tegalbuleud Antono menjelaskan banjir yang merendam lahan persawahan saat ini dampak dari curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari. Selain itu adanya pendangkalan Sungai Ciparanje.

''Sungai Ciparanje ini sungai kecil yang melewati tengah persawahan, tetapi saluran pembuangannya dangkal,'' jelas Antono saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Rabu malam.

''Ini juga dipengaruhi ujung Sungai Ciparanje atau muaranya lebih rendah dari Sungai Cibuni,'' sambung mantan Camat Nyalindung itu.

Antono menuturkan areal persawahan yang terendam banjir ini mencapai luas sekitar 150 hektar. Selain itu ada sejumlah rumah di pinggir sawah sempat terendam namun selewat.

''Sawah yang terendam baru ditanami. Kalau rata-rata per hektar biaya tanam empat juta rupiah berarti kerugian ditaksir mencapai Rp 600 juta,'' tutur dia.


Ajukan normalisasi sungai

Antono sudah berkoordinasi mengenai terendamnya ratusan hektar sawah kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi untuk mendapatkan jalan keluar.

''Untuk solusinya, kami sedang mengajukan normalisasi sungai,'' 

Pada Juni 2020 banjir yang merendam areal persawahan juga sempat terjadi. Saat itu seluas 250 hektar sawah terendam air dengan ketinggian sekitar 3 meter.

Selain itu banjir juga merendam Kampung Cidadap, Rancajawa, Rancabeureum dan Desa Tegalbuleud. Ketinggian air yang merendam permukiman antara 50 sentimeter hingga 100 sentimeter.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/19/11284771/150-hektar-sawah-di-tegalbuleud-sukabumi-4-hari-terendam-banjir-petani-rugi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke