UNGARAN, KOMPAS.com - Aneka tarian dan resik-resik Candi Gedongsongo menjadi ritual pembukaan Festival Gedongsongo 2020.
Pembersihan candi ini bermakna sarana intropeksi dan harapan agar pandemi Covid-19 segera berlalu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih mengatakan ada yang berbeda dari pembersihan candi tahun ini.
Baca juga: Mengenal Ritual Lemiwa Suku Dayak Kenyah yang Dipercayai Mengusir Virus Corona
Air yang digunakan berasal daerah Bandungan, Jambu, dan Sumowono, yakni mata air Tedheng, Sumber Bening, dan Pethuk.
"Kita selalu berharap dengan adanya candi ini bisa membawa keberkahan bagi masyarakat sekitar dengan peningkatan wisatawan. Selain itu juga Introspeksi terhadap diri, bercermin terhadap yang sudah dilakukan selama ini," jelasnya, Rabu (11/11/2020).
Pembersihan Candi Gedongsongo dilakukan di kompleks candi 1.
Sebelum dibersihkan, air tersebut didoakan juru kunci kemudian disiramkan di bangunan sisi luar candi.
Dewi mengungkapkan Festival Gedongsongo secara virtual itu diselenggarakan untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Semarang.
"Gedongsongo ini salah satu unggulan Kabupaten Semarang dan sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Meski ada revisi target kunjungan wisatawan, semoga ini menjadi momentum kebangkitan, karena penurunannya mencapai 58 persen," paparnya.
Baca juga: Ritual Kuda Lumping Mandi dan Pengingat Bersih Diri di Tengah Pandemi
Sementara Bupati Semarang Mundjirin menyampaikan selain wisata, Festival Gedongsongo juga menjadi ajang promosi 75 usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Semarang.
"Ini kan seperti gas dan rem, antara faktor kesehatan dan ekonomi harus seimbang. Karena wisata ini terpuruk akibat pandemi," ungkapnya.
"Pelaku wisata dan UMKM tidak ada pemasukan, PAD juga terpengaruh. Sekarang saatnya wisata bangun lagi dengan menjaga protokol kesehatan. Kalau wisata baik, ekonomi juga baik karena kemarin pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7, sekarang semoga turun tidak jauh dari itu," kata Mundjirin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.