Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2020, 20:25 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang menyatakan calon bupati Semarang Bintang Narsasi tidak melakukan pelanggaran administrasi kampanye.

Dengan keputusan pleno tersebut, maka pasangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono (Bison) tidak diberikan sanksi.

Ketua KPU Kabupaten Semarang Maskup Asyadi mengatakan, keputusan tersebut berdasar rapat pleno pada Sabtu (31/10/2020).

"Kami sudah melakukan klarifikasi dalam rangka mencari informasi dan kejelasan laporan pelanggaran administrasi Pelanggaran Administrasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Semarang 2020," jelasnya saat dihubungi.

Baca juga: Langgar Aturan Kampanye, Ribuan Spanduk dan Baliho di Kabupaten Semarang Dicopot

Maskup mengungkapkan klarifikasi dilakukan terhadap pihak penemu, pihak saksi, dan pihak ahli pada Rabu (28/10/2020).

"Kami juga melakukan pencermatan dokumen," paparnya.

Dihubungi terpisah, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Semarang Agus Riyanto belum bersedia menanggapi keputusan KPU Kabupaten Semarang.

"Nanti kami diskusikan terlebih dulu mengenai hal tersebut," jelasnya.

Sebelumnya, Bintang Narsasi dimintai keterangan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang.

Dia diduga melakukan pelanggaran protokol kesehatan saat melakukan kunjungan ke Pasar Kesongo dan Candirejo di Kecamatan Tuntang.

Baca juga: KPU Gelar Debat Pilkada Kabupaten Semarang 2020 Hanya Satu Kali

Pada saat itu ada pembagian masker polos dan stiker bergambar pasangan calon.

Oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang, Bintang Narsasi dinyatakan melanggar Pasal 60 Ayat (2) PKPU 10 Tahun 2020 terkait Penyebaran Bahan Kampanye yang Tidak Sesuai Protokol Kesehatan.

Sanksi sesuai Pasal 88 D yaitu melarang untuk kampanye pada metode yang sama selama tiga hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com