Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2020, 20:45 WIB
Dony Aprian

Editor

BANTUL, KOMPAS.com - Sebanyak sepuluh warung makan seafood di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, rusak akibat abrasi.

Pemilik warung Dardi Nugroho mengatakan, gelombang tinggi di Pantai Depok sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu.

Namun, paling tinggi terjadi pada Kamis (29/10/2020) petang, menyusul hingga malam hari, pukul 22.00 WIB.

"Perkiraan tinggi gelombang mencapai 15 - 20 meter," kata Dardi, Jumat (30/10/2020) sore.

Baca juga: Wisata Baru di Bantul, Naik di Atas Layangan Raksasa

Akibat hantaman gelombang tinggi itu, warung Dardi yang berada dekat dengan pantai mengalami kerusakan cukup parah.

Terlihat dua bangunan Limasan miliknya tergerus ombak.

Lantai yang terbuat dari paving block mengelupas.

Bahkan, sebagian pondasi penyangga bangunan ambrol.

Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, dirinya berinisiatif melepas bagian atap bangunan.

"Barang-barang yang bisa saya selamatkan, ya, saya selamatkan," ucapnya.

Meski warungnya rusak, Dardi mengaku ikhlas.

Sebab, hal ini merupakan hampir terjadi setiap tahun.

Baca juga: Jembatan Gantung Nawacita Bisa Dorong Ekonomi Warga Bantul

Untuk tahun ini, dia menilai cukup parah dibanding tahun sebelumnya.

"Tepat di depan warung saya ini Palung. Jadi memang ini yang paling parah," ungkapnya.

Bukan tanpa usaha, Dardi bersama warga lain yang terdampak gelombang besar sudah berusaha maksimal dengan membuat tanggul sementara.

Namun, tanggul yang dibuatnya dari karung pasir dan bambu tidak mampu menahan kuatnya hantaman gelombang.

Meski sebagian bangunan rusak, Warung makan seafood pantai Depok tetap buka seperti biasanya.

"Warung makan tetap buka. Kami masih menerima kunjungan. Wisatawan silakan datang. Tapi yang penting harus berhati-hati, dan jangan mandi di laut," tuturnya.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Terkikis Gelombang Laut Selatan, 10 Warung Makan di Pantai Depok Rusak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com