Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Nelayan di Cilacap Konversi BBM ke BBG dengan Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 21/10/2020, 19:32 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Sebanyak 2.000 nelayan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menerima bantuan pemerintah berupa perangkat konverter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Pjs Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR IV Marthia Mulia Asri mengatakan, paket tersebut terdiri atas mesin penggerak, konventer kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung elpiji 3 kilogram serta aksesoris pendukung.

Marthia menjelaskan, penggunaan elpiji sebagai bahan bakar dinilai dapat menghemat operasional nelayan ketimbang menggunakan bensin.

“Tingkat penghematannya bisa mencapai 30-50 persen ketimbang menggunakan BBM. Selain itu juga lebih ramah lingkungan karena emisi gas buangnya lebih sedikit, serta perawatan mesin LPG lebih mudah dan lebih awet," kata Marthia melalui keterangan tertulis, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Seorang Anggota DPRD Cilacap Meninggal akibat Covid-19

Marthia mengatakan, dalam tiga tahun terakhir setidaknya sudah ada 6.925 nelayan di Cilacap yang telah menkonversi BBM ke BBG.

Menurut dia, program konversi BBM ke BBG yang diterapkan kepada para nelayan sangat baik, karena dapat mengoptimalkan penyaluran elpiji bersubsidi.

"Dengan demikian semakin memudahkan kami untuk menyalurkan elpiji 3 kilogram yang merupakan produk subsidi untuk masyarakat prasejahtera, dalam hal ini nelayan kecil yang harus dibantu, yang hari-harinya melaut untuk mencari ikan," ujar Marthia.

Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Penjualan BBM Bersubsidi ke Penambang Emas Ilegal

Hal itu juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG tabung tiga kilogram untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran dan mesin pompa air bagi petani sasaran.

"Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan penugasan dalam pendistribusian elpiji bersubsidi, kami mendukung program tersebut dan memastikan agar ketersediaan stoknya terjamin," pungkas Marthia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com