KOMPAS.com - Tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa pada Kamis (7/10/2020) di Bandung, Jawa Barat, disesalkan pihak Universitas Islam Bandung (Unisba).
Pasalnya, diduga karena terprovokasi dari ulah pendemo itu para aparat justru berbuat brutal dan mengabaikan prosedur yang berlaku.
Dari rekaman video yang viral di media sosial tersebut, para mahasiswa saat itu terlihat berlindung di dalam kampus Unisba ketika aksi unjuk rasa itu berujung rusuh.
Mengetahui hal itu, para aparat keamanan berusaha membubarkannya. Karena tidak bisa masuk ke dalam kampus, sejumlah oknum polisi itu kemudian merusak pos keamanan dan menembakkan gas air mata ke arah dalam kampus hingga membuat sejumlah kaca pecah.
Bahkan, satpam kampus yang berusaha mengingatkan aparat untuk tidak berbuat brutal itu justru dilakukan penganiayaan.
Baca juga: Unisba Kecewa soal Pemukulan Satpam dan Perusakan Kampus oleh Polisi
Rektor Unisba Edi Setiadi menyesalkan sikap aparat keamanan tersebut.
Pasalnya, akibat perbuatan yang dilakukan itu bukan mengamankan melainkan justru merusak fasilitas kampus.
"Sungguh suatu perbuatan yang tidak patut dilakukan aparat penegak hukum," tutur Edi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (13/10/2020).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.