LAMPUNG, KOMPAS.com - Tujuh orang pelajar kembali diamankan aparat kepolisian menjelang demonstrasi buruh di Bandar Lampung.
Tujuh pelajar SMK itu berasal dari Kalianda, Lampung Selatan.
Para pelajar ini terjaring sweeping aparat kepolisian di dekat lokasi titik demonstrasi di Tugu Adipura.
Saat pemeriksaan, aparat kepolisian menemukan dua botol sirup berisi bensin Pertamax.
Diduga, botol sirup dan bahan bakar itu akan digunakan sebagai bahan bom molotov.
Salah satu pelajar, TW (17) mengaku datang dari Lampung Selatan untuk mengikuti aksi demonstrasi di Bandar Lampung.
"Diajakin lewat WA (WhatsApp) ikut demo. Orangtua saya tau saya ke sini untuk ikut demo," kata TW di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis (8/10/2020).
Hari ini rencananya sejumlah organisasi buruh akan melakukan demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Tugu Adipura.
Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Bandung, Petugas Dilempar Bom Molotov
Namun, terkait botol sirup yang telah terisi bahan bakar itu, TW mengaku tidak tahu menahu.
"Tadi ada rombongan (pelajar) lain yang ikut, itu (botol sirup berisi bensin pertamax) saya nggak tau punya siapa," kata TW.
Sebelumnya, 25 pelajar juga diamankan aparat kepolisian di sejumlah titik di Bandar Lampung.
Para pelajar ini kemudian digiring ke Mapolresta Bandar Lampung untuk didata.
Para pelajar tersebut datang dari luar Bandar Lampung, diantaranya dari Tulang Bawang Barat, Kotabumi, Mesuji, hingga Lampung Selatan.
Namun, hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait aksi sweeping terhadap pelajar tersebut.
Baca juga: Ricuh Demo Tolak Omnibus Law di Lampung Berlanjut hingga Malam, 1 Motor Polantas Dibakar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.