Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Mahasiswi di Makassar Diteror Video Call Seks, Korban: Saya Trauma Pegang HP

Kompas.com - 29/09/2020, 17:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 13 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menjadi korban teror video call seks melalui WhatsApp.

Kepada Kompas.com, salah satu korban video call seks mengaku trauma menggunakan ponsel. Padahal aktivitas kuliah mereka selama pandemi dilakukan melalui daring.

"Terus terang saya trauma pegang HP karena takut pelaku kembali meneror padahal HP sangat penting untuk kuliah online" kata salah seorang korban yang identitasnya enggan dipublikasikan.

Baca juga: Teror Video Call Seks di UIN Alauddin Makassar, 13 Mahasiswi Jadi Korban

Saat ini sejumlah korban telah melaporkan teror video call seks tersebut ke Mapolda Sulawesi Selatan.

Teror video call seks tersebut dilakukan malam hari melalui aplikasi WhatsApp.

Menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Darussalam, saat video call, wajah pelaku tidak tampak dan yang terlihat hanya bagian tubuh antara pusar hingga lutut.

Ia juga menyebut teror video call seks tersebut sudah terjadi sejak bulan Juli 2020 lalu.

Baca juga: Napi di Lapas Dalangi Pemerasan Bermodus Video Call Seks, Anggota DPRD Sambas Jadi Korban

"Pelaku ini meneror mahasiswi dengan video call dan wajah pelaku tidak terlihat kecuali hanya sebatas pusar ke bawah dan lutut ke atas" kara Darussalam saat jumpa pers di Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, di Gowa pada Selasa (29/9/2020).

Darussalam menjelaskan pihak kampus telah membentuk tim investigasi setelah adanya laporan dari belasan mahasiswi yang resah karena teror tersebut.

Baca juga: Anggota DPRD Sambas Diperas Modus Video Call Seks, 4 Pelaku Ditangkap

Mereka berjanji akan melakukan tindakan tegas jika pelaku berasal dari civitas akademika UIN Alauddin Makassar.

"Kami telah membentuk tim investigasi atas kasus ini dan jika kelak pelakunya adalah oknum civitas akademika UIN Alauddin maka kami akan memberikan sanksi tegas yakni pemecatan," kata Darussalam..

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Abdul Haq | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com