BANDUNG, KOMPAS.com - Tempat ibadah pernah menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.
Bahkan, beberapa pemerintah daerah sempat melarang aktivitas peribadatan di tempat ibadah, terutama masjid yang mayoritas digunakan.
Saat ini sudah diperkenankan untuk melaksanakan ibadah berjemaah di dalam masjid dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan selalu menggunakan masker.
Baca juga: Ridwan Kamil Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Pesan dari Tim Peneliti
Meski demikian, potensi penyebaran virus corona di masjid masih tetap tinggi.
Terlebih lagi, masjid akan terus digunakan selama lima waktu, mulai dari shalat subuh hingga isya di malam hari.
Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan dalam beribadah, masjid pun harus selalu dibersihkan setelah shalat berjemaah selesai, agar virus corona tidak menempel di lantai.
Hal ini yang mendorong Yayasan Masjid Nusantara bersama Fusi Foundation, kumpulan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) untuk menciptakan alat yang mampu mensterilkan lantai masjid dari virus corona.
Baca juga: Cek Suhu Tubuh dan Deteksi Masker, Polres Cianjur Punya Alat Canggih
Alat itu kemudian diberi nama SALAM, yang merupakan singkatan dari sterilisasi lantai masjid.
"Alat ini memudahkan masjid untuk meningkatan sterilisasi, agar lebih rutin lagi frekuensinya. Dengan penyemprotan disinfektan kurang efektif, karena hingga saat ini belum ada satu pun masjid yang disemprot sampai lima kali sehari," kata Direktur Masjid Nusantara Pras Purworo saat penyerahan hibah 9 unit SALAM kepada 9 pengurus di Masjid Istiqomah, Jalan Citarum, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020).