Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Berbagi SALAM, Alat Sterilisasi Lantai Masjid dari Virus Corona

Kompas.com - 28/08/2020, 21:47 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tempat ibadah pernah menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.

Bahkan, beberapa pemerintah daerah sempat melarang aktivitas peribadatan di tempat ibadah, terutama masjid yang mayoritas digunakan.

Saat ini sudah diperkenankan untuk melaksanakan ibadah berjemaah di dalam masjid dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan selalu menggunakan masker.

Baca juga: Ridwan Kamil Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Pesan dari Tim Peneliti

Meski demikian, potensi penyebaran virus corona di masjid masih tetap tinggi.

Terlebih lagi, masjid akan terus digunakan selama lima waktu, mulai dari shalat subuh hingga isya di malam hari.

Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan dalam beribadah, masjid pun harus selalu dibersihkan setelah shalat berjemaah selesai, agar virus corona tidak menempel di lantai.

Hal ini yang mendorong Yayasan Masjid Nusantara bersama Fusi Foundation, kumpulan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) untuk menciptakan alat yang mampu mensterilkan lantai masjid dari virus corona.

Baca juga: Cek Suhu Tubuh dan Deteksi Masker, Polres Cianjur Punya Alat Canggih

Alat itu kemudian diberi nama SALAM, yang merupakan singkatan dari sterilisasi lantai masjid.

"Alat ini memudahkan masjid untuk meningkatan sterilisasi, agar lebih rutin lagi frekuensinya. Dengan penyemprotan disinfektan kurang efektif, karena hingga saat ini belum ada satu pun masjid yang disemprot sampai lima kali sehari," kata Direktur Masjid Nusantara Pras Purworo saat penyerahan hibah 9 unit SALAM kepada 9 pengurus di Masjid Istiqomah, Jalan Citarum, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020).

 

Menurut Pras, dengan alat SALAM ini, satu masjid bisa disterilkan lima kali.

"Biayanya juga lebih efisien," kata dia.

Pras menjelaskan, cara kerja SALAM cukup sederhana. Seperti mengepel lantai, alat ini akan menyinari lantai dengan lampu ultra violet (UV) yang diklaim telah melewati serangkaian uji coba.

Sinar UV disebut mampu membunuh segala macam virus, termasuk corona.

"Sinar UV ini banyak dan sering digunakan di dunia kedokteran untuk mensterilkan alat-alat bedah. Di bandara juga dengan untuk mensterilkan barang-barang. Standarnya sudah sama. Kalau untuk lantai masjid hitungannya masih baru, tapi sudah ada ujinya. Benda yang disinari sinar UV ini dua detik sudah steril," kata Pras.

Baca juga: PDI-P Usung Istri Zulkifli Nurdin di Pilkada Jambi

Pras menjelaskan, selain telah melewati uji coba, SALAM juga telah meraih penghargaan dalam ajang World Industrial Design Day (WIDD) 2020.

Namun, menggunakan alat ini juga harus hati-hati, karena lampu UV harus terus menghadap lantai.

"Harus hati-hati, karena ini sinar UV tinggi. Tidak boleh kena mata, tidak boleh kena kulit," kata Pras.

Yayasan Masjid Nusantara bersama Fusi Fondation berencana untuk menghibahkan alat ini ke sejumlah masjid-masjid umum di wilayah perkotaan.

Untuk itu, Yayasan Masjid Nusantara mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk berdonasi membantu proses produksi.

"Kami sudah memproduksi 20 unit. 10 unit sudah kami distribusikan di Jakarta. Saat ini sisanya didistribusikan untuk wilayah Bandung dan sekitarnya," tutur Pras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com