Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin "Tracing" Cepat, Pemkot Ambon Minta Bantuan Mobil PCR ke Menkes

Kompas.com - 07/07/2020, 18:52 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Ambon meminta bantuan pengadaan mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk mendukung penanganan Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Ambon Joy Adriansz mengatakan, mobil PCR dibutuhkan untuk mempercepat proses tracing warga yang diduga terpapar Covid-19.

Baca juga: Penganiayaan Tenaga Medis di Ambon, Keluarga Terduga Pelaku Laporkan Balik Korban

“Kemarin Pak Wali Kota Ambon minta bantuan mobil PCR ke Pak Menkes dan BNPB saat pertemuan dengan Pak Menteri di Ambon,” kata Joy kepada Kompas.com, Selasa (7/7/2020).

Joy mengungkapkan, pemerintah Kota Ambon sangat membutuhkan mobil tersebut sebab banyak sampel swab yang tidak bisa langsung diperiksa karena minimnya fasilitas.

Saat ini, kata dia, masih ada lebih dari 100 sampel spesimen yang masih tertahan di BTKLPP Ambon.

“Jadi sangat urgent, karena faktanya sampai saat ini hasil swab itu lima sampai enam hari baru bisa keluar,” ujarnya.

Waktu yang lama itu menyulitkan tim medis dan gugus tugas untuk melacak orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif.

“Kalau misalnya enam hari baru keluar lalu hasilnya positif bayangkan selama lima hari itu dia sudah berinteraksi dengan siapa-siapa kita sulit memutuskan kalau hasil swabnya itu keluar di atas satu hari,” ungkapnya.

Mobil PCR, kata dia, memudahkan gugus tugas melakukan tracing dan bisa mobile ke sejumlah daerah selama 24 jam.

“Jadi sangat membantu untuk mendiagnosa sampel swab kita juga bisa dengan cepat melakukan langkah-langkah pengamanan kontak tracing,” ujarnya.

Baca juga: Diizinkan Gugus Tugas Maluku, 20 Pasien Positif Covid-19 di Ambon Karantina Mandiri

Ia berharap permintaan Wali Kota Ambon segera direspon sehingga penanganan Covid-19 di Kota Ambon dapat lebih ditingkatkan lagi.

“Memang sudah melandai saat ini tapi, tapi kita masih di zona merah dan proses tracing di masyrakat itu masih banyak yang harus dilakukan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com