KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Penyabungan Utara, Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara memblokade jalan nasional pada Senin (29/6/2020).
Aksi blokade jalan dilakukan karena warga protes dengan kebijakan kepala desa yang membagikan uang bantuan langsung tunai Rp 200.000. Padahal seharusnya mereka menerima dana sebesar Rp 600.000.
Warga melaporkan kebijakan tersebut ke polisi hingga pemerintah daerah. Namun laporan tersebut tidak mendapat respons baik.
Baca juga: Pasca-Bentrokan BLT di Madina, Kaum Pria Diduga Kabur hingga 3 Terduga Provokator Ditangkap
Saat memblokade jalan, warga yang emosi membakar ban bekas di tengah jalan nasional. Massa juga melempari petugas kepolisian yang berusaha mengurai kemarahan massa dengan satu unit mobil water cannon.
Kericuhan pun tak bisa dihindari. Terjadi bentrokan antara warga dan polisi. Enam polisi terluka parah dan dua mobil serta satu motor dibakar massa.
Salah satu mobil yang dibakar adalah milik Wakil Kepala Polres Manadailing Natal.
Setelah kejadian tersebut, Kepala Desa Mompang Julu membuat surat pernyataan pengunduran diri.
Baca juga: Hasil Penyisiran Polisi di Desa Mompang Julu Pasca-bentrokan Madina, 8 Warga Diamankan
Surat pengunduran diri tersebut dibacakan langsung oleh camat setempat.
Sementara itu jalan yang sempat diblokade oleh warga sudah dibuka lagi pada Selasa (30/6/2020) sekitar pukul 03.30 WIB.
Tak hanya sekali memblokade jalan. Pada Kamis (2/7/2020) warga kembali memblokade jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
aksi kedua tersebut dipicu karena warga tak terima ada tiga warga ditangkapmpasca-bentrokan yang pertama.
Jalan nasional tersebut lumpuh selama delapan jam dan baru dibuka pada Kamis (2/7/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca juga: Pasca-Bentrok Madina, Polisi Sisir Desa Mompang Julu, Rumah Kepala Desa Dirusak Massa
Pembakaran rumah sang kepala desa tersebut diketahui setelah petugas kepolisian melakukan penyisiran di desa tersebut.
"Dan itu terjadi Senin (29/3/2020), saat bentrokan kemarin. Rumah kepala desa rusak, bagian kaca jendela rumahnya pecah. Dan diduga efek dari aksi protes warga," ujar Kepala Urusan Humas Polres Madina Bripka Yogi saat dihubungi lewat sambungan telepon, Jumat (03/07/2020).