Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kehamilan di Kabupaten Semarang Meningkat, Ini Pemicunya

Kompas.com - 29/06/2020, 13:10 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Angka kehamilan di Kabupaten Semarang diperkirakan meningkat hingga 15 persen.

Penyebabnya yakni layanan KB sempat terhenti karena akseptor tidak mendapatkan layanan selama masa pandemi Covid-19.

Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, kenaikan tersebut dikarenakan ada beberapa layanan KB yang pemasangannya membutuhkan bantuan petugas.

"Kalau untuk KB jenis pil atau kondom bisa dilakukan secara mandiri. Tapi kalau spiral, susuk, dan suntik itu harus dilakukan oleh petugas," jelasnya di Puskesmas Bringin usai acara peringatan Hari Keluarga Nasional, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 Angka Kehamilan di Kaltim Naik 35 Persen

Mundjirin mengatakan, petugas akan mengintensifkan pelayanan KB ke masyarakat setelah pandemi corona berakhir.

Termasuk juga mengadakan layanan mobil keliling yang dibeli seharga Rp 1 miliar.

Mobil tersebut, kata dia, akan menjangkau daerah yang sulit dengan pola jemput bola.

"Antusias atau minat keikutsertaan KB sebenarnya cukup baik, tapi karena ada pandemi jadi sempat berkurang. Tapi saat ini belum ada pendataan karena layanan baru dimulai. Nanti datanya akan kelihatan setelah mulai pemeriksaan," paparnya.

Baca juga: Angka Kehamilan di Jatim Diprediksi Melonjak Tajam di Tengah Pandemi Corona, Ini Penyebabnya

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang Romlah menyampaikan dalam setahun kelahiran di Kabupaten Semarang sekitar 15.000.

"Karena ini baru semester pertama, jadi kenaikan 15 persen tersebut dari sekira 7.500 kelahiran," terangnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang Bintang Narsasi menegaskan akan mengerahkan seluruh kadernya untuk melakukan sosialisasi penggalakan KB kembali.

"Kemarin itu kumpul-kumpul sempat terhenti sehingga kader menyambangi ibu hamil dari rumah ke rumah untuk melakukan pendampingan. Sekarang akan kita intensifkan kembali sosialisasi KB," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com