MEDAN, KOMPAS.com – Motif pembunuhan 2 bocah di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, mulai terkuak.
Tersangka R mengaku sakit hati dan dendam kepada dua anak tirinya IF (10) dan RA (5).
Kepada polisi, R mengatakan bahwa kedua anaknya itu menyebut dirinya pelit dan meminta Ibunya mencari ayah yang baru.
Baca juga: Tangis Histeris Ibu dan Pembantaian Kakak Adik di Medan
Kepala Polrestabes Medan Kombes Riko Sunarko mengatakan, pada Jumat (19/6/2020), Ibu korban, Fathulzannah, mengantarkan kedua anaknya ke rumah neneknya di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.
Setelah mengantar, Ibunya berangkat kerja.
Pada Jumat sore, kedua anaknya pulang ke rumah kontrakan Ayah tirinya yang berada di Gang Abadi, masih di kelurahan yang sama.
Lokasi tepatnya di belakang gedung Sekolah Global di Jalan Brigjend Katamso, Medan.
“Mereka (korban) nonton televisi bersama Bapak tirinya. Pukul 20.00 WIB, si anak ini minta ke Bapaknya dibelikan es, tapi Bapaknya bilang tak punya uang. Ini baru pengakuan awal dari tersangka ya,” kata Riko kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
Baca juga: Permintaan Rapid Test Gratis Sopir Truk Sembako Ditolak Pemerintah
Setelah itu, sang anak mengatakan bahwa Bapaknya pelit dan akan meminta Ibunya untuk mencari Bapak yang baru.
“Sementara masih didalami motifnya. Apakah betul karena dia marah dikatakan pelit dan minta Ibunya cari Bapak baru. Motifnya sakit hati dan dendam sama anak tersebut. Itu keterangan dari tersangka,” kata Riko.
Menurut Riko, pada Sabtu kemarin, istri R sempat menanyakan kondisi kedua anak mereka.