Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata-kata yang Bikin Ayah Tiri Sakit Hati lalu Membunuh 2 Bocah

Kompas.com - 22/06/2020, 19:36 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Motif pembunuhan 2 bocah di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, mulai terkuak.

Tersangka R mengaku sakit hati dan dendam kepada dua anak tirinya IF (10) dan RA (5).

Kepada polisi, R mengatakan bahwa kedua anaknya itu menyebut dirinya pelit dan meminta Ibunya mencari ayah yang baru.

Baca juga: Tangis Histeris Ibu dan Pembantaian Kakak Adik di Medan

Kepala Polrestabes Medan Kombes Riko Sunarko mengatakan, pada Jumat (19/6/2020), Ibu korban, Fathulzannah, mengantarkan kedua anaknya ke rumah neneknya di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.

Setelah mengantar, Ibunya berangkat kerja.

Pada Jumat sore, kedua anaknya pulang ke rumah kontrakan Ayah tirinya yang berada di Gang Abadi, masih di kelurahan yang sama.

Lokasi tepatnya di belakang gedung Sekolah Global di Jalan Brigjend Katamso, Medan.

“Mereka (korban) nonton televisi bersama Bapak tirinya. Pukul 20.00 WIB, si anak ini minta ke Bapaknya dibelikan es, tapi Bapaknya bilang tak punya uang. Ini baru pengakuan awal dari tersangka ya,” kata Riko kepada wartawan, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Permintaan Rapid Test Gratis Sopir Truk Sembako Ditolak Pemerintah

Setelah itu, sang anak mengatakan bahwa Bapaknya pelit dan akan meminta Ibunya untuk mencari Bapak yang baru.

“Sementara masih didalami motifnya. Apakah betul karena dia marah dikatakan pelit dan minta Ibunya cari Bapak baru. Motifnya sakit hati dan dendam sama anak tersebut. Itu keterangan dari tersangka,” kata Riko.

Menurut Riko, pada Sabtu kemarin, istri R sempat menanyakan kondisi kedua anak mereka.

Namun, R terlihat mencurigakan, seperti takut kasus pembunuhan akan diketahui.

Kemudian pada Minggu pagi, sekitar pukul 07.30 WIB, tersangka mengirimkan pesan lewat akun Facebook ke istrinya.

Dalam pesan itu, R menjelaskan bahwa dia sudah membunuh kedua anaknya dan membuang jenazahnya ke sebelah sekolah.

Saat itu, pelaku sudah tidak berada di rumah.

“Jadi sekitar 7 jam setelah terima informasi, kami kumpulkan rekan dari Satreskrim dan Polsek, kita bentuk 2 tim. Satu tim dipimpin Kasatreskrim dan satu lagi dipimpin Kapolsek Medan Kota. Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim yang sudah menangkap,” kata Riko.

Menurut pengakuan tersangka, kepala kedua bocah malang tersebut dibenturkan.

Setelah anaknya terjatuh, satu per satu dibenturkan lagi ke lantai dan dinding sebanyak 4 dan 5 kali.

Setelah itu, pelaku menginjak dada dan perut korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com