Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski PSBB, Warga Payakumbuh Masih Shalat Tarawih Berjemaah di Masjid

Kompas.com - 29/04/2020, 13:05 WIB
Rahmadhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Meski Sumatera Barat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun masih banyak masjid dan mushala di Payakumbuh, Sumatera Barat, yang menggelar shalat tarawih berjemaah.

Shalat tarawih berjemaah ini kebanyakan berasal dari keinginan masyarakat.

"Dari patroli yang kami lakukan setiap malam masih banyak masjid dan muhsala yang melakukan shalat berjemaah. Kami sudah mencoba untuk mengimbau masyarakat untuk tidak shalat berjemaah," ujar Kasatpol PP Kota Payakumbuh Devitra yang dihubungi melalui telepon Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Fakta Warga Nekat Panjat Pagar Masjid untuk Berjemaah, Diminta Pulang untuk Tarawih di Rumah

Devitra mengatakan, pengurus masjid dan mushala pada dasarnya sudah sepakat untuk tidak menggelar shalat tarawai berjemaah, namun keinginan masyarakat yang kuat membuat mereka tidak bisa berbuat banyak.

"Masjid itu kan milik masyarakat, pengurus sebenarnya sepakat tidak mau menggelar, namun karena masyarakat yang meminta pengurus tidak bisa berbuat banyak," ungkapnya.

Pihak Satpol PP Payakumbuh sendiri masih mencari cara untuk mencegah dan mengimbau masyarakat agar tidak melaksanakan shalat tarawih berjemaah di masjid dan mushala.

"Saat ini yang kami lakukan adalah selalu melakukan patroli rutin untuk mengimbau masyarakat agar tidak shalat berjemaah. Namun karena jarak waktu yang pendek dari waktu berbuka ke shalat tarawih, tidak banyak masjid atau mushala yang dapat kami kunjungi," sebutnya.

Baca juga: Tarawih Berjemaah di Masjid Ciamis Tetap Digelar Sesuai Protokol Pencegahan Corona

Selain masih banyak masyarakat yang menggelar shalat tarawih berjemaah, Devitra juga menyebutkan masih banyak warga yang berkerumun dengan duduk-duduk di kedai selama pelaksanaan PSBB ini.

"Yang banyak itu terdapat di daerah pinggiran. Sedangkan di pusat kota sudah jauh berkurang. Kami selalu membubarkan masyarakat yang berkerumun tersebut. Selain itu, masih banyak masyaerakat yang tidak menggunakan masker," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com