Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2020, 16:52 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Tim peniliti Universitas Islam Bandung (Unisba) menciptakan partisi ruang aman untuk pengambilan spesimen pemeriksaan Coronavirus Disease (Covid-19).

Ketua Tim peneliti, Maya Tejasari mengatakan, tingkat keamanan ruang khusus itu memenuhi standar keselamatan biologi (biosafety), mencegah transmisi infeksi, ergonomis.

“Kami beri nama, KOPIDShield,” ujar Maya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Maya menjelaskan, sekat ini dibuat secara sempurna sehingga tidak terjadi pertukaran udara antar kedua zona.

Baca juga: Kuli Bangunan Positif Corona, Mudik dari Jakarta tapi Bohong, Bikin Puluhan Pekerja RS Ikut Rapid Test

 

Selain itu, desainnya dibuat sedemikian rupa sehingga bisa menyesuaikan dengan ukuran dan kondisi ruangan yang tersedia.

“Dengan KOPIDShield, petugas kesehatan hanya perlu menggunakan APD sementara,” ungkapnya.

Tak hanya itu, instalasi partisi ini dilengkapi peralatan pendukung yang memungkinkan petugas kesehatan tetap dapat mengambil spesimen secara akurat dan aman.

Untuk membantu tenaga medis, peralatan tersebut diberikan kepada RS Al-Islam.

Baca juga: Tenaga Medis Jadi Korban Pasien Tak Jujur, Pemprov Jabar: Kami Hanya Bisa Mengimbau Warga

 

Tenaga medis perlu APD memadai

Rektor Unisba, Prof Edi Setiadi berharap karya tim peneliti ini bisa diterima dan bermanfaat untuk masyarakat.

Unisba akan terus mendorong dosen-dosennya melahirkan karya-karya yang pasti, khususnya dalam rangka pandemic covid-19 ini.

“LPPM Unisba sudah menerima 30-an proposal penelitian dan PKM dalam rangka bersama-sama menanggulangi dan mencegah penyebaran pandemic ini,” ujarnya.

Direktur RSAI Bandung, dr Muhammad Iqbal SpPd mengatakan, saat pandemi ini petugas memerlukan alat bantu yang cukup banyak seperti alat pelindung diri (APD).

“Kami juga memeriksa swab yang dilakukan langsung kepada pasien karena memang jumlahnya belum begitu banyak. Tapi jika jumlahnya cukup banyak tentu memerlukan effort lebih besar,” ungkap Iqbal.

Karena itu, inovasi ini tentunya akan memudahkan tim medis memeriksa swab dengan respons yang cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com