MEDAN, KOMPAS.com - Sejak 23 Maret 2020, Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan di Simalingkar, Deli Serdang ditutup dan praktis tidak ada pemasukan.
Sementara, kebutuhan untuk makanan lebih dari 200-an koleksi satwa dan operasional tidak sedikit. Koin donasi yang terkumpul masih sejutaan.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan, Putrama menjelaskannya ketika dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp, Senin (27/4/2020).
Dijelaskannya, penutupan Medan Zoo untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Penutupan itu berdampak pada tidak adanya pemasukan di Lembaga Konservasi (LK) yang mengoleksi lebih dari 200-an satwa itu.
Baca juga: Misteri Matinya Gajah Neneng di Medan Zoo, karena Tua atau karena Sering Ditunggangi?
Dampak tidak hanya pada satwa, tetapi juga pada gaji karyawan yang bekerja juga terganggu. Dalam satu hari kebutuhan untuk makanan saja, sudah sekitar Rp 3 juta.
"Kondisi satwa baik ada dua dokter hewan dan pegawai aktif masih ditugaskan selebihnya dirumahkan," katanya.
Namun demikian, sampai saat ini satwa yang ada di Medan Zoo belum ada yang kelaparan.
Namun untuk memenuhi kebutuhan makanan ratusan satwa itu, pengelola juga terpaksa mencari utang kesana kemari.
Baca juga: Dampak Virus Corona pada Pariwisata di Sejumlah Daerah di Indonesia, Bali Zoo hingga Borobudur
Pihaknya sudah mengumpulkan donasi dari kalangan SKPD Pemko Medan sebesar Rp 32 juta.
Kemudian ada bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sumut Rp 25 juta.
Pengelola juga membuka koin donasi yang saat ini baru terkumpul sekitar Rp 1 jutaan.