Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transisi Darurat Tinggal Sebulan, 19.000 Unit Rumah Penyintas Gempa Lombok Belum Dibangun

Kompas.com - 07/03/2020, 08:25 WIB
Idham Khalid,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Memasuki bulan terakhir masa transisi gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat masih menyisakan ribuan rumah yang belum selesai dikerjakan.

Informasi data yang diperoleh Kompas.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB per-4 Maret 2020 menunjukkan dari rumah kategori Rusak Berat (RB) sebanyak 74.707 unit. 

Dari jumlah itu, yang sudah selesai dikerjakan sebanyak 51.528 untit, sedangkan masih dalam pengerjaan 21.228, dengan total yang belum dikerjakan 1.951 unit.

Sedangkan untuk kategori Rusak Ringan (RS) yang berjumlah 36.312 unit, yang sudah dikerjakan sebanyak 25,197 unit, masih dalam pengerjaan 5.886, dan yang tersisa tinggal 5.229 unit.

Baca juga: Masa Transisi Gempa Lombok Tinggal 2 Bulan, Begini Kondisi Terakhir

Sementara untuk kategori rumah Rusak Ringan (RR) dari total 115.185 unit, yang sudah dikerjakan sebanyak 86,707 unit, dalam pengerjaan 16,563, dan tersisa belum dikerjakan sebanyak 11.915 unit.

Jika dikalkulasikan dari semua kategori rumah rusak, sebanyak 19.095 unit rumah belum dikerjakan.

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahsanul Khalik menyatakan hingga kini belum merapatkan kembali apakah akan ada perpanjangan untuk masa transisi pembangunan rumah pasca-gempa Lombok pada 2018 lalu.

"Kami belum kita tentukan perpanjang atau tidak," kata Ahsanul dikonfirmasi Kamis (6/3/2020)

Walaupun demikian, Ahsanul tetap optimis pengerjaan bisa dituntaskan hingga akhir Maret mendatang.

"Kami harapkan bisa tetap selesai dengan waktu yang sudah ditentukan," kata Ahsanul.

Baca juga: Aplikator Rumah Tahan Gempa Lombok Timur Diduga Bawa Kabur Uang Rp 1 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com