SAMARINDA, KOMPAS.com - Kematian Siti Haryanti (27), ibu dari enam bocah yatim piatu di Sepinggan Raya, Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur, masih menyisakan kekesalan keluarganya.
Mustofa (53), ayah Siti, bercerita sempat lari ke Puskesmas terdekat untuk meminta mobil ambulans mengantar anaknya ke rumah sakit saat kritis, Minggu (23/2/2020) lalu.
Namun tiba di puskesmas Mustafa justru dimintai keterangan tim puskesmas seputar usia putrinya. Dia pun sempat marah.
"Dari sekian puskesmas malah tanya saya usianya berapa dan marah-marah di sana. Anak saya ini sudah sekarat jangan tanya usia lagi segera kita tolong bawa anak saya ke rumah sakit," ungkap Mustofa seperti dikutip Tribun Kaltim, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Sindrome Baby Blues Diduga Penyebab Ibu Tenggelamkan Bayinya Berusia 4 Bulan hingga Tewas
Sementara pengakuan istri Mustofa, Waode Rusdiana (53), ibu kandung Siti, sejak melahirkan anaknya sering bolak balik puskesmas jalani pemeriksaan karena tensi darah tidak stabil.
"Karena dia (Siti) baru saja melahirkan anak terakhir yang kini usia satu bulan 7 hari," kata Waode.
Menurut Waode, anaknya sempat mengeluh pusing sebelum meninggal dunia. Tidak ada gejala lain yang membuat kondisi anaknya drop.
Siti akhirnya meninggal dunia saat berbaring di lantai rumah mertuanya, tak jauh dari rumah orangtua Siti pada Minggu (23/2/2020) sekitar 10.00 WITA.
Lurah Sepinggan Raya Arifuddin mengklarifikasi soal mobil ambulans.
Baca juga: Dinsos Balikpapan Bakal Urus 6 Bocah Yatim Piatu yang Ditinggal Meninggal Orangtuanya Bersamaan
Menurut Arifuddin, Mustofa memang datang ke puskesmas meminta mobil ambulans. Tapi saat itu, sopir ambulans tak ada di puskesmas.
"Karena memang, Hari Minggu," kata Arifuddin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/2/2020).