Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Atas Tewasnya Mandor Angkot yang Tolak Bayar Nasi Goreng di Kafe

Kompas.com - 31/01/2020, 06:04 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Polisi menetapkan tiga orang tersangka atas kasus tewasnya mandor angkot bernama Abadi Bangun (42), warga Jalan Bahagia, Gang Budi Utomo, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Sumatera Utara (Sumut).

Korban tewas setelah terlibat perkelahian dengan karyawan Cafe Delicious, di Jalan Pasar Baru, Kecamatan Medan Baru, Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 02.20 WIB.

Dia tewas karena menolak untuk membayar setelah makan nasi goreng.

Baca juga: Mandor Angkot Tewas karena Tolak Bayar Nasi Goreng di Kafe, Ini Kronologinya

Ketiga orang yang ditetapkan tersangka yakni, pemilik kafe Mahyudi (38) warga Jalan Binjai, Desa Payageli, Kecamatan Sunggal.

Lalu Mursalin (32) pria asal Pidie, Aceh, dan Agus Salim (32) warga Pasar Baru Padang bulan, Medan Baru.

"Ketiganya dijerat pasal 338 junto 351 ayat 3, tentang penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak melalui Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polrestabes Medan AKP Rover Samosir.

Baca juga: Kronologi Video Viral Mantan Bupati Nias Selatan Dilempari Kotoran Babi

Sebelum menetapkan tiga tersangka tersebut, kata Rover, pihaknya telah memeriksa 10 orang.

Dari keterangan para saksi itu kemudian tiga orang itu diduga kuat yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas.

Diberitakan sebelumnya, seorang mandor angkot bernama Abadi Bangun (42) tewas setelah terlibat percekcokan di Cafe Delicious,di Jalan Pasar Baru Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru pada Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Korban Tewas Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah Jadi 9 Orang

Rover menyebutkan, tewasnya korban bermula ketika ia datang ke kafe bersama temannya Jery dan memesan nasi goreng di Cafe Delicious.

Setelah makan, korban yang merupakan penduduk setempat menolak membayar.

Karyawan kafe pun mengatakan untuk melapor bos mereka Mahyudin. Namun rupanya, Bangun tersinggung lalu melemparkan piring.

Baca juga: Fakta Banjir di Tapanuli Tengah, 7 Orang Meninggal, 700 Keluarga Mengungsi

Tidak hanya di situ, Bangun juga memecahkan kaca steling lalu pergi meninggalkan cekcok mulut itu.

Ternyata tak berapa lama berselang, Bangun dan Jery kembali lagi dengan sebilah parang.

Melihat itu, Mahyudin selaku pengelola kafe kemudian berusaha meredam emosi Bangun dan Jery.

Baca juga: Siswa SD Ditemukan Tewas di Tepi Hutan Mojokerto

Namun, korban yang tersulut emosinya mengayunkan parangnya. Sabetan Bangun ditangkis dengan tangan kiri mahyudin.

Tak mau mati konyol, Mahyudin kemudian mengambil balok dan memukulkannya ke Bangun.

Setelah itu, kedua tersangka lain ikut menganiaya korban Bangun hingga menyebabkan korban tewas.

(Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com