Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Ditemukan Tewas di Tepi Hutan Mojokerto

Kompas.com - 30/01/2020, 20:58 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Jenazah berjenis kelamin laki-laki ditemukan di bawah Jembatan Sungai Kedung Ungkal, di tepi Hutan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (30/1/2020).

Berdasarkan hasil identifikasi, jenazah tersebut diketahui bernama Ardyo William Oktaviano.

Anak berusia 14 tahun tersebut merupakan siswa kelas IV SD Negeri Katemasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: Menyamar Jadi Pelanggan, Polisi Bongkar Prostitusi di Kawasan Wisata Pacet Mojokerto

Informasi yang diterima Kompas.com, bocah SD tersebut ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa pada Kamis pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.

Saat ditemukan, jenazah Dyo tergeletak di bawah Jembatan Sungai Kedung Ungkal.

Kondisi badan korban sedikit tengkurap dan sebagian wajahnya terbenam pada lumpur.

Di bagian kepala korban terdapat luka dan bercak darah.

Lalu, pakaian yang dikenakan korban, kaos warna hitam dan celana pendek warna abu-abu dengan motif bintang.

Adapun, lokasi penemuan mayat berada di tepi hutan di perbatasan antara Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi dengan Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: Kronologi Bocah 3 Tahun Tewas Dianiaya Ayah Kandungnya karena Rewel Saat Mandi

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Kota AKP Ade Waroka mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.

Menurut Ade, ada beberapa tanda atau indikasi yang mengarah pada dugaan tindak pidana penganiayaan hingga pembunuhan.

Namun, dia belum bisa mengambil kesimpulan terkait penyebab kematian korban.

"Kita tidak ingin berspekulasi, kita masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian," ujar Ade saat dihubungi, Kamis malam.

Saat ini, proses otopsi jenazah korban masih berlangsung.

"Kita tunggu, sekarang proses otopsi masih berlangsung. Kalau hasil otopsi sudah keluar, nanti kita update perkembangannya," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com