Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Terbelah Sepanjang 16 Meter di Gunungkidul Sebab Longsor

Kompas.com - 08/01/2020, 16:10 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Tanah terbelah yang menyebabkan longsoran terjadi di Dusun Brongkol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Longsoran menyebabkan jalan antar dusun tertutup dan menyebabkan puluhan kepala keluarga terancam. 

Pengamatan Kompas.com di lokasi Rabu (8/1/2020), rekahan tanah pekarangan milik Suyanto  yang berada di perbukitan karst ini memiliki panjang 16 meter dan kedalaman bervariasi antara 3 sampai 5 meter.

Pemilik tanah Suyatno (60) mengatakan, longsoran terjadi pada Senin (6/1/2020) dini hari. Sebelum tanah terbelah, hujan mengguyur desanya selama tiga hari

"Saat menjelang subuh terdengar suara gembleger, bertubi-tubi. Ada getaran yang dirasakan dari dalam rumah," katanya ditemui di rumahnya Rabu.

Baca juga: Fakta Fenomena Sinkhole di Gunungkidul: Kedalaman 5 Meter hingga Potensi Bahayanya

Pohon yang ada di sekitar rumahnya pun miring akibat peristiwa itu. Hari ini warga melakukan pembersihan pohon yang tumbang dan rantingnya dimasukkan ke dalam lubang yang menganga.

"Ini bukan sungai, tetapi memang saat musim hujan sering dilewati oleh air. Tahun lalu sudah ada tanah bengkah, tetapi ditambah yang di atas dan satu ini yang bolong. Saat musim kemarau, ada rekahan mungkin kemasukan air dan melebar," ucapnya. 

Suyatno telah melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Tepus, dan pihak Desa. 

Pada Selasa (7/1/2020), BPBD sudah melakukan survei ke lokasi tempat tanah terbelah.

Kepala Desa Purwodadi Sugiyanto mengatakan, tanah terbelah disebabkan hujan yang intensitas cukup deras mengguyur Gunungkidul.

Baca juga: Sinkhole di Gunungkidul Semakin Melebar

Material yang longsor menyebabkan jalan dusun di Kenis tertutup tanah dengan ketebalan 20 sentimeter.

"Di halaman rumah warga ketebalannya mencapai 70 sentimeter. Sebenarnya pemilik rumah sudah membersihkan saat hari Senin dinihari, tetapi materialnya cukup banyak," ucapnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com