Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Sinkhole yang Kerap Terjadi di Gunungkidul

Kompas.com - 06/01/2020, 17:10 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Fenomena sinkhole atau tanah yang tiba-tiba berlubang besar ternyata sering terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat, sejak 2017 sudah terbentuk 32 sinkhole di Kecamatan Semanu, Rongkop, Ponjong, Girisubo, Purwosari, Tanjungsari, dan Paliyan.

Semua lubang itu terbentuk di lahan pertanian.

"Yang terbanyak ada di Rongkop sebanyak 18 kejadian sinkhole pada tahun 2018, dan tahun 2019 tidak ada kejadian karena memang curah hujannya rendah," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki, Senin (6/1/2020). 

BPBD sudah memasang papan peringatan kawasan rawan ambles dan garis pengaman di beberapa titik sinkhole.

Baca juga: Viral Video Sinkhole Sungai di Sleman, Ini Penjelasan Dinas PU

Selain itu, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tidak menutup lubang dengan sampah karena dikhawatirkan akan masuk ke jalur sungai bawah tanah dan mencemarinya.   

Edy menjelaskan, tim geologi dari Kementerian ESDM pada 2018 juga sudah meneliti fenomena kemunculan sinkhole di Gunungkidul.

Hasilnya, kemunculan sinkhole diperkirakan karena luruhnya tanah di permukaan imbas dari air hujan yang menumpuk.

Air dan tanah masuk masuk melalui ponor atau lubang-lubang alami jalur air permukaan masuk ke lorong bawah tanah.

Baca juga: Sinkhole Sudah Sering Muncul di Sekitar Ladang Sujoko

Kemunculan lubang ini disebut Edy merupakan hal biasa karena karakteristik Gunungkidul yang merupakan pegunungan karst.

"Jadi hujan intensitas lama, menyebabkan air tertahan di permukaan. Semakin lama semakin banyak dan terjadilah amblesan," ucapnya. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com