Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Potensi Bencana Tanah Bergerak yang Ancam Warga Sukabumi

Kompas.com - 17/12/2019, 19:13 WIB
Budiyanto ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com -  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Dusun Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat, masih berpotensi terjadi bencana tanah bergerak.

Warga Dusun Suradita pun diimbau untuk segera melapor aparat pemerintah setempat jika muncul retakan atau amblesan tanah berbentuk tapal kuda.

Retakan atau amblesan tanah itu disebut sebagai tanda awal terjadinya longsoran.

Peringatan itu dikeluarkan PVMBG setelah memeriksa gerakan tanah di Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi. PVMBG juga sudah memeriksa pergerakan tanah di Blok Bukit Gunung Baros dan Blok Balekambang.

Hasilnya, ada beberapa rekomendasi teknis yang di antaranya adalah relokasi permukiman di bawah Bukit Baros yaitu Dusun Suradita  RT 17 dan 18 RW 08 Desa Ciengang.

"Jika amblesan dan retakan di Bukit Baros terus berkembang warga di Dusun Suradita harus diungsikan atau direlokasi," kata Camat Gegerbitung Endang Suherman saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: Ngeri, Warga Suradita Sukabumi Hidup di Atas Bibir Jurang Kedalaman Ratusan Meter

Suherman juga menuturkan, dalam rekomendasi PVMBG, untuk daerah bantaran atau lembah sungai yang berhulu di Bukit Balekambang, Dusun Suradita, yaitu Kampung Cipari dan Cisayang Desa Cijurey sebaiknya dikosongkan.

"Hal ini karena berpotensi terlanda aliran bahan rombakan," tutur dia.

Peringatan itu membuat warga sekitar Dusun Suradita resah. Apalagi hujan deras mulai mengguyur kawasan tersebut.

Baca juga: Hujan Angin Landa Sukabumi, Puluhan Rumah dan Pohon Bertumbangan

"Di belakang rumah saya ini tebing yang terus-terusan longsor dan di atasnya itu Dusun Suradita yang beberapa kali terjadi bencana gerakan tanah," kata Aef (50) yang tinggal di pinggir Bukit Suradita.

Keresahan yang sama juga disampaikan Manah (50). Apalagi, saat hujan deras mengguyur kawasan tempat tinggalnya, sering terdengar suara dentuman keras.

Sebagai informasi, bencana tanah bergerak beberapa kali terjadi di Sukabumi. Tercatat kejadian yang merusak rumah warga itu pernah berlangsung pada 1996, 2000, 2006, 2010, 2014 dan terakhir 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com