Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

712 Korban Banjir dan Longsor di Solok Selatan Mulai Terkena Penyakit

Kompas.com - 03/12/2019, 16:36 WIB
Perdana Putra,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Ratusan korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mulai terserang penyakit.

"Sejak disiagakan pada 23 November lalu hingga kemarin sudah ada 712 warga yang terserang penyakit dan melakukan pengobatan di Puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman yang dihubungi Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Novirman menyebutkan sebagian dari korban yang terserang penyakit merupakan balita dan anak-anak.

Baca juga: Akses Terputus akibat Banjir, Solok Selatan Butuh Jembatan Darurat

Mereka terserang penyakit kulit, diare, demam, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), alergi, hipertensi hingga trauma.

Novirman menyebutkan hingga masa tanggap darurat, pihaknya terus menyiagakan petugas selama 24 jam di Puskesmas Muara Labuh, Pakan Rabaa, Pakan Salasa dan Lubuk Gadang.

Selain itu, sebanyak 10 petugas disiagakan di dua posko pengungsian di Balai Adat Pakan Rabaa dan Simpang Salak mulai dari tenaga dokter, perawat hingga sanitarian.

"Selain itu, kita juga dibantu oleh tim trauma healing dari Universitas Andalas untuk mengembalikan psikologi korban bencana," kata Novirman.

Baca juga: Sebelum Tewas Tertimbun Longsor, Korban Sempat Minta Tolong Sambil Peluk Anak

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, akhirnya menetapkan status tanggap darurat akibat bencana banjir selama 14 hari, terhitung mulai Jumat (22/11/2019).

Banjir terparah merendam empat kecamatan yakni Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Sangir, Pauh Duo.

Akibatnya, 6.197 orang mengungsi, 1.952 rumah terendam, 26 rumah warga serta 14 bangunan lainnya mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com