PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Daerah kaya timah, Kepulauan Bangka Belitung, dihadapkan pada ratusan kali kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak setahun terakhir.
Tercatat hingga 29 November 2019 terjadi sebanyak 313 karhutla di berbagai daerah kabupaten termasuk wilayah kota.
"Dari total 427 kejadian bencana, sebanyak 313 berupa Karhutla. Petugas berjibaku memadamkan api siang ataupun malam di berbagai wilayah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa kepada Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).
Dia menuturkan, kejadian Karhutla cukup signifikan disebabkan musim kering yang berlangsung lebih lama.
Baca juga: Menteri LHK: Masuk Musim Penghujan, Karhutla di Sumsel Sudah Berkurang
Selain itu, banyak lokasi Karhutla yang kondisi medannya sulit dijangkau sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk pemadaman.
Ratusan Karhutla yang telah terjadi itu, juga menyasar lahan di kawasan wisata pantai dan perkebunan masyarakat.
Kerugian materil dirasakan pemilik lahan, namun belum ada yang melaporkan resmi dampak Karhutla itu.
Selain Karhutla, BPBD juga mencatat sebanyak 26 kali kejadian puting beliung, 13 kali banjir, 6 kali tersambar petir dan 2 kali laka laut.
Baca juga: Polda Kalbar Investigasi Kasus Karhutla yang Diduga Libatkan Korporasi di Melawi
Jumlah korban meninggal akibat bencana mencapai 41 jiwa, 1 hilang, dan 10 luka-luka.
Sementara kerusakan rumah akibat bencana sebanyak 23 unit, 1 jembatan dan 5 unit fasilitas publik yang terdiri dari 4 sarana pendidikan dan 1 tempat ibadah. Sedangkan gedung perkantoran tercatat nihil.
Dengan beragamnya peristiwa bencana di Kepulauan Bangka Belitung, BPBD mengajak masyarakat untuk selalu waspada serta mendorong sinergi stakeholder pemerintah maupun swasta untuk bergotong royong dalam program mitigasi.