Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kebakaran di Pulau Sebuku Kalsel, 200 Rumah Ludes Terbakar hingga Polisi Lakukan Penyelidikan

Kompas.com - 25/11/2019, 10:34 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kebakaran besar terjadi di Desa Sungai Bali, Kecamatan Bumi Sari Natar, Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (24/11/2019) dini hari.

Akibat kejadian tersebut, 200 rumah terbakar dan 750 jiwa mengungsi.

Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin mengatakan, pihaknya menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan seluruh rumah di desa itu.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbiri Noor yang mengetahui adanya peristiwa itu mengaku prihatin.

Ia pun sudah mengintruksikan seluruh dinas terkait untuk mempercepat penyaluran bantuan kepada para warga yang terdampak.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Kebakaran terjadi selama delapan jam

Ilustrasi kebakaranKOMPAS.com / Syahrul Munir Ilustrasi kebakaran

Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru, Russian Ahmadi Jaya mengatakan, kebakaran terjadi di Desa Sungai Bali terjadi pada pukul 00.00 Wita, dan baru berhasil dipadamkan pada pukul 08.00 Wita.

Diakuinya, minimnya armada pemadam kebakaran membuat kebakaran sulit dipadamkan. Diketahui letak Pulau Sebuku yang lumayan jauh dari jalan raya.

"Sebuku itu kan pulau, untuk menjangkau lokasi kebakaran petugas pemadam dari Kotabaru harus diangkut menggunakan Ferry," ujarnya, saat dihubungi, Minggu.

Baca juga: 8 Jam Api Hanguskan Satu Desa di Kotabaru, 200 Rumah Rata dengan Tanah

 

2. Dirikan tenda untuk menampung para pengungsi

Ilustrasi tenda penampunganNursita Sari Ilustrasi tenda penampungan

Russian mengatakan, pasca-kebakaran pihaknya bersama Dinas Sosial mendirikan tenda untuk menampung para pengungsi dan juga sudah mendirikan dapur umum untuk para korban.

Selain itu, bantuan untuk para korban kebakaran mulai berdatangan di posko utama.

Masih dikatakannya, saat ini yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi adalah tenda.

"Tadi kita langsung bikin posko bersama Dinas Sosial untuk para korban. Namun, saat ini kebanyakan korban masih mengais di sisa-sisa kebakaran mencari barang yang masih bisa digunakan," lanjut Russian.

Baca juga: Bekasi Darurat Berbenah Sistem Proteksi Kebakaran di Gedung Tinggi

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com