Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Rumah di Sukoharjo Rusak Diterjang Puting Beliung Selama 2 Hari

Kompas.com - 24/01/2019, 23:25 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Sekitar 200 atap rumah di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dilaporkan rusak menyusul bencana angin puting beliung yang melanda wilayah itu dua hari berturut-turut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukoharjo, Sri Maryanto yang dikonfirmasi Kompas.com, Kamis ( 24/1/2019) malam, menyatakan, puting beliung menyapu dua ratusan rumah di beberapa lokasi sejak dua hari terakhir.

"Tadi kejadiannya hanya sekitar lima menitan dan dalam kondisi hujan gerimis. Angin puting beliung menyapu di Kecamatan Sukharjo, yakni di Kelurahan Jetis, Kelurahan Gayam dan Kelurahan Sukoharjo," kata Maryanto.

Bencana puting beliung hari ini, kata Maryanto, merusak atap rumah, antara lain di Kelurahan Sukoharjo sebanyak 50 unit, Kelurahan Jetis 25 unit dan Kelurahan Gayam sebanyak 25 unit.

Selain itu, dilaporkan atap rumah yang terbuat dari seng terbang disapu puting beliung. Tak hanya itu, empat rumah rusak karena tertimpa pohon tumbang. Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.

Baca juga: Puting Beliung Rusak Rumah Wakil Ketua DPRD dan Pasar di Maluku Tenggara

Sehari sebelumnya, Rabu ( 23/1/2019), angin puting beliung melanda Kecamatan Bulu di tiga desa.

"Banyak rumah yang atap rusak. Dan ratusan pohon tumbang. Akibatnya, ratusan atap rumah juga rusak," jelas Maryanto.

Ia menambahkan, bencana puting beliung sebelumnya pernah melanda tiga kecamatan, yakni Kecamatan Baki, Nguter dan Kecamatan Kartasura.

Untuk warga yang rumahnya rusak, Maryanto mengatakan, langsung diperbaiki secara gotong-royong. Dengan demikian, rumahnya masih bisa ditinggali.

Baca juga: Puting Beliung Terjang Maluku Tenggara, Masjid dan Rumah Warga Rusak

Atas kejadian itu, Maryanto mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan memasuki musim penghujan. Warga diminta waspada bencana banjir, puting beliung hingga tanah longsor.

"Sudah ada surat edaran bupati yang ditujukan kepada camat dan kepala desa untuk mengimbau warga waspada bencana pada puncak musim penghujan yang berlangsung hingga Februari," jelas Maryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com