BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat berharap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ikut turun tangan membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Puntang dan Malabar, Kabupaten Bandung, yang terjadi sejak Jumat (4/10/2019).
Salah satu permintaan kepada BNPB adalah bantuan helikopter pemadam kebakaran (water bombing) untuk memadamkan titik api di lokasi tersebut. Sebab lokasi kebakaran sulit dijangkau.
"Lokasinya terjal sehingga sulit dituju. Anginnya juga kencang," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan di Bandung, Senin (7/10/2019).
Baca juga: Cerita Kopi yang Membuat Gunung Puntang Kembali Berseri
Epi mengatakan, Saat ini dalam upaya pemadama kebakaran hutan tersebut melibatkan tim pemadam dari berbagai unsur termasuk melibatkan masyarakat sekitar. Namun hasilnya masih tidak optimal.
"Tim dari Polsek, Koramil, Perhutani, dibantu 120 masyarakat peduli alam sekitar sejak hari pertama sudah berupaya. Namun karena lokasi kebakaran yang terjal, sukar dipadamkan tenaga manusia biasa," jelasnya.
Epi yang juga Ketua Harian Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jawa Barat mengatakan, saat ini titik api sudah semakin meluas di kedua gunung yang lokasinya berdekatan itu. Kebakaran ini setidaknya telah membakar 170 hektare hutan.
Adapun penyebab kebakaran hutan dikatakan oleh Epi disebabkan musim kemarau yang ekstrem dan panjang di dua gunung tersebut.
Baca juga: Hutan Gunung Malabar Terbakar, Pemadaman Dilakukan secara Manual
Lebih lanjut Epi menjelaskan, kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Puntang dan Malabar belakangan ini merupakan yang keempat kalinya terjadi di Jawa Barat di tahun 2019.
Sebelumnya, kebakaran serupa terjadi di Gunung Ciremai (Kabupaten Kuningan dan Majalengka), Purwakarta, dan Gunung Guntur dan Kamojang, di Kabupaten Garut.
"Kita langsung membentuk Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan Jawa Barat. Ketuanya adalah kepala BPBD," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.