Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumsel Dikepung Karhutla, Gubernur Batalkan Kunjungan ke Luar Negeri, Minta Kepala Daerah Siaga

Kompas.com - 16/09/2019, 16:40 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membatalkan seluruh agenda ke luar negeri karena sampai saat ini kondisi kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di sebagian wilayah Sumsel.

Herman mengatakan, dalam waktu dekat ia akan berkunjung ke Romania serta Korea Selatan untuk bertemu dengan Duta Besar. Namun, seluruh agenda itu ia batalkan.

"Saya batalkan (kunjungan keluar negerii) karena ini bicara tanggung jawab bukan karena ancaman," kata Herman, Senin (16/9/2019).

Baca juga: Bayi Meninggal Diduga Terkena ISPA, Gubernur Sumsel Sarankan Autopsi

Selain itu, Herman juga mengintruksikan kepada seluruh bupati dan wali kota di Sumatera Selatan tetap berada di lokasi agar bisa memantau langsung wilayah mereka, sehingga titik api cepat teratasi.

"Kepada seluruh bupati/wali kota pantau daerah sedetail mungkin dari ancaman fire spot yang diawali hotspot. Untuk itu saya minta jangan meninggalkan tempat jika tidak melakukan perjalanan dalam hal yang sangat prinsip," ujarnya.

Sementara itu, dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mencatat, sebanyak 471 titik api terpantau pada Minggu (15/9/2019).

Dari jumlah tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki jumlah hotpost terbanyak yakni 188, Ogan Ilir 53 titik api, Musi Banyuasin 51 titik api,  Banyuasin 50 titik api, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)28 titik api, Muara Enim 22 titik api, dan Musi Rawas 19 titik api.

Baca juga: Ini Penyebab Bayi 4 Bulan di Sumsel Meninggal, Sesak Napas Diduga Terpapar Kabut Asap

Lalu Musi Rawas Utara 17 titik api, OKU Timur 14 titik api, Empat Lawang 10 titik api, Lahat 6 titik api, OKU 5 titik api, Pagaralam 3 titik api, OKU Selatan  3 titik api dan Palembang 2 titik api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com