Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu Terhambat, Ini Alasan Wagub Jabar

Kompas.com - 09/07/2019, 11:26 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyinggung keberadaan rumah yang diduga menghambat pembebasan lahan untuk Tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan) di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Keberadaan tempat tinggal tersebut dijadikan alasan terhambatnya pembangunan Tol Cisumdawu yang sebelumnya ditargetkan akan rampung pada 2019 ini.

"Informasi yang kami terima ada rumah (baru) yang dibangun, tapi kenyataannya kosong. Sehingga, menghambat pembebasan lahan," ujar Uu kepada sejumlah wartawan usai membuka TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke 105 di Desa Padanaan, Kecamatan Paseh, Sumedang, Selasa (9/7/2019).

Menurut Uu, pihak provinsi hanya bisa mendorong Pemkab Sumedang untuk membantu mempercepat proses pembebasan lahan di wilayah Sumedang.

Mengenai kemungkinan adanya calo tanah yang bermain di kawasan yang akan dilalui proyek tol, Uu tidak berkomentar banyak.

"Informasinya seperti itu, tapi saya tidak tahu (soal calo tanah), karena kami tidak terlibat di dalamnya. Yang pasti, Pemprov mendorong agar dalam waktu satu tahun ke depan, tol sudah bisa dioperasikan. Kami meminta Pemkab Sumedang berperan aktif kaitannya dengan percepatan pembebasan lahannya," kata Uu.

Baca juga: Polisi: Hanya Mobil Ukuran Kecil yang Bisa Lewat Tol Cisumdawu

Uu mengatakan, akses Tol Cisumdawu cukup vital keberadaannya, karena akan menghubungkan Bandung menuju Bandara Kertajati, Jawa Barat.

Untuk itu, diharapkan target Tol Cisumdawu 1 tahun rampung sesuai dengan arahan Kementerian Pekerjaan Umum dapat terealisasi.

"Bila Tol Cisumdawu ini rampung, akses menuju Bandara Kertajati akan lebih mudah dijangkau," kata Uu.

Baca juga: Wakil Bupati Sumedang: Pedagang Tak Perlu Khawatir, Sumedang Tidak akan Jadi Kota Mati Setelah Tol Cisumdawu Beroperasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com