Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ikut Upacara, 22 ASN Diberi Hukuman Bersihkan Got

Kompas.com - 14/06/2019, 10:53 WIB
Ari Himawan Sarono,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Bupati Batang Jawa Tengah Wihaji menepati janjinya kepada 22 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak mengikuti upacara hari lahir Pancasila pada 1 Juni 2019 lalu. Mereka mendapatkan sanksi baris-berbaris dan membersihkan selokan atau got, Jumat (14/6/2019).

Bupati Batang Wihaji mengatakan, upacara hari lahir Pancasila kewajiban semua ASN. Dirinya ingin semua ASN dituntut sebagai contoh masyarakat, seharusnya dan wajib mengindahkan, menaati peratutan.

"Kita ASN digaji negara tapi hanya ikut upacara saja tidak hadir, karena kita memiliki aturan sehingga kita berikan tindakan, dan saya buktikan mereka yang tidak hadir mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan" jelas Wihaji. 

Baca juga: Tidak Ikut Upacara, ASN di Batang Dihukum Bersihkan Got, Membaca Pancasila, dan Latihan Baris Bebaris
Bupati melanjutkan, untuk tindak lanjut hukuman diserahkan kedapa Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Apakah hukuman administrasi, pengurangan atau pemotongan Tunjangan Penghasilan Pegawai ( TPP). Dan ini akan berlaku bagi ASN yang tidak ikut apel setiap hari. 

"Sanksi hukuman yang kita berikan untuk memberikan efek jera agar lebih disiplin lagi, karena kita akan menaikan kecepatan lagi kinerja ASN. Ini efek jera, kalau yang melayani saja nggampangke (mudah) apalagi yang dilayani, jangan sampai kita zdolim terhadap masyarakat," ungkpanya.  

Baca juga: Wagub Riau Razia Puluhan ASN di Warung Ngopi Saat Jam Kerja

Dari pantauan Kompas.com mereka membersihkan selokan di sekitaran Kantor Sekretariat Daerah Pemkab Batang. Adapula yang melakukan baris-berbaris di Alun-Alun.

Salah seorang ASN Suroso mengaku tidak mengetahui kalau ada surat susulan bahwa ada upacara bendera hari lahir Pancasila 1 Juni lalu. Dirinya pasrah karena mendapat hukuman tersebut.

"Saya tidak pernah terlambat kerja, ikut upacara terus tapi memang tidak tahu ada pemberitahuan ada upacara," kata Suroso menyesal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com